0
Wednesday 10 August 2022 - 03:40
Rusia dan Konflik Ukraina:

Kemenhan: Rusia Hancurkan Ratusan Roket Buatan AS di Ukraina 

Story Code : 1008393
Kemenhan: Rusia Hancurkan Ratusan Roket Buatan AS di Ukraina 
Sebuah depot berisi roket HIMARS dan amunisi untuk sistem senjata M777 berhasil menjadi sasaran, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Laporan tersebut mengikuti briefing dari 7 Agustus, ketika kementerian mengklaim telah mencapai lebih dari 45.000 ton amunisi yang dipasok NATO di Ukraina selatan bersama dengan lima depot amunisi lainnya.

Pada akhir Juli, Rusia melaporkan memusnahkan lebih dari 100 roket HIMARS buatan AS di Wilayah Dnepropetrovsk Ukraina, bersama dengan 120 personel militer Ukraina yang menjaga fasilitas tersebut, serta tentara bayaran asing dan spesialis teknis.

Kementerian mengatakan bahwa mereka secara aktif memantau pejuang asing dan spesialis yang telah tiba di Ukraina, mencatat bahwa jumlah mereka telah berkurang menjadi 2.190 dari 2.741 pada awal Juli.

Dilaporkan juga bahwa antara 8 Juli dan 5 Agustus, 175 tentara bayaran bergabung dengan pasukan Kiev, tetapi mengatakan bahwa itu tidak cukup untuk menutupi kerugian di barisan mereka.

“Selama periode yang ditentukan, kami dapat dengan andal mengkonfirmasi penghapusan 335 pejuang asing,” kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa 398 lainnya telah meninggalkan wilayah Ukraina secara sukarela.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.[IT/r]
Comment