Islam Times - Diplomat Kecam Langkah PBB yang Tidak Bertanggung Jawab Memblokir Misi IAEA untuk Mengunjungi PLTN Zaporozhye

Diplomat Kecam Langkah PBB yang Tidak Bertanggung Jawab Memblokir Misi IAEA untuk Mengunjungi PLTN Zaporozhye

IslamTimes - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Rabu (10/8) mengkritik keputusan Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB untuk membatalkan kunjungan ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye oleh misi Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Perserikatan Bangsa-Bangsa memainkan peran negatif di sini – itu adalah peran yang aneh, bukan sesuatu yang bahkan tidak konstruktif, menurut saya, peran yang menimbulkan lebih banyak pertanyaan,” kata Zakharova kepada radio Sputnik. “Kunjungan, inspeksi, tidak pernah terjadi. Dan kemudian rezim Kiev menafsirkan sikap organisasi internasional sebagai lampu hijau untuk mulai menembaki PLTN Zaporozhye. Langkah-langkah ini tidak hanya dianggap buruk atau dilarang, ini adalah langkah tidak bertanggung jawab yang menyebabkan konsekuensi tersebut.”

Diplomat Rusia itu mengatakan Sekretariat PBB “harus menyadari bahwa dunia berjalan di atas es tipis.”

“Ini bukan eksperimen berisiko yang dilakukan oleh para peneliti demi perdamaian dan kemajuan dalam mencari sumber energi alternatif. Ini adalah tindakan kriminal oleh rezim Kiev sebagai bagian dari aktivitasnya yang benar-benar tidak sah yang merusak, dan konsekuensinya tidak akan terbatas pada lokasi geografis mana pun,” Zakharova memperingatkan.

Dia bertanya-tanya bagaimana Sekretariat PBB gagal menjelaskan kepada para pejabat yang tampaknya bertindak di bawah tekanan dari negara lain atau membuat keputusan yang benar. “Keputusan untuk membatalkan kunjungan [Direktur Jenderal IAEA Rafael] Grossi ke PLTN Zaporozhye dengan inspeksi internasional tidak bertanggung jawab dan penuh dengan berbagai konsekuensi yang sangat berbahaya,” tegas Zakharova.

Pada awal Juni, Rusia dan Sekretariat IAEA menyepakati rencana perjalanan dan jadwal kunjungan pakar internasional ke PLTN. Grossi berencana untuk memimpin misi itu sendiri.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kunjungan itu dibatalkan oleh Sekretariat PBB pada menit terakhir.[IT/r]