Anggota Parlemen: Moskow Harus Membalas Pencitraan Latvia atas Rusia sebagai Sponsor Terorisme

“Keputusan Saeima (parlemen) Latvia tidak spontan. Politisi Latvia telah mendiskusikan untuk membuat keputusan seperti itu…,” Dmitry Novikov, wakil ketua pertama Komite Urusan Internasional Duma Negara Rusia, mengatakan kepada kantor berita ITAR-TASS Rusia pada hari Kamis (11/8). .

“Mereka telah mengambil langkah berturut-turut menuju ini, dan mereka cukup cepat untuk tiba di sana,” tambahnya, menegaskan, “Ini tentu membutuhkan tanggapan Rusia.”

Dengan suara 67 mendukung dan tidak ada yang menentang atau abstain di legislatif unikameral Latvia, anggota parlemen mengatakan mereka menganggap "kekerasan Rusia terhadap warga sipil yang dilakukan dalam mengejar tujuan politik sebagai terorisme."

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memuji pemungutan suara itu sebagai "langkah yang tepat waktu." "Ukraina mendorong negara bagian dan organisasi lain untuk mengikutinya," tambahnya di Twitter.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova, bagaimanapun, mengutuk pemungutan suara itu sebagai "xenophobia utama."

Ukraina telah menjadi sasaran operasi Rusia sejak 24 Februari. Rusia mengatakan operasi itu ditujukan untuk “demiliterisasi” wilayah Donbas, Ukraina timur.[IT/r]