Jubir Kemenlu China: 'Kami Tidak Dapat Mengabaikan Penyebaran Rudal AS di Korea Selatan'

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pada hari Jumat bahwa Beijing tidak dapat mengabaikan penyebaran perisai pertahanan rudal AS di Korea Selatan dan menyatakan harapan bahwa Seoul dapat “menangani dengan benar” masalah tersebut, yang menurut Seoul, tidak akan pernah dapat dinegosiasikan. 

“China selalu menghormati kedaulatan Korea Selatan dan memahami masalah keamanannya, tetapi penyebaran sistem rudal THAAD AS di Korea Selatan merusak keamanan strategis China, dan Beijing tidak dapat mengabaikan ini,” kata Wang dalam sebuah pengarahan seperti dilaporkan Press TV.

Pejabat Kementerian Luar Negeri China dan Korea Selatan membahas pengerahan sistem pertahanan rudal oleh Amerika Serikat dalam pertemuan yang diadakan di kota Qingdao di China awal pekan ini. 

Kedua belah pihak sepakat bahwa sistem pertahanan rudal tidak boleh menyebabkan hubungan politik antara Beijing dan Seoul menjadi tegang.

“Kami berharap pihak Korea Selatan akan terus menyelesaikan masalah ini dengan baik sesuai dengan pemahaman bersama dan konsensus yang dicapai pada pertemuan para menteri luar negeri kedua negara,” tambah Wang.

Berbicara pada konferensi pers pada hari Rabu, Wang mengatakan bahwa para menteri luar negeri China dan Korea Selatan memiliki “pertukaran pandangan yang mendalam” dalam pertemuan mereka sehari sebelumnya, di mana mereka “setuju untuk menganggap serius masalah sah satu sama lain dan terus menangani dan mengelola masalah ini dengan hati-hati untuk memastikannya tidak menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.”

THAAD adalah sistem pertahanan rudal balistik yang dapat mengenai target pada jarak jauh, menengah atau dekat. Sistem pertahanan rudal ini telah menjadi salah satu masalah pertahanan terpenting di Korea Selatan sejak pencalonan Presiden Yoon Suk-yeol untuk jabatan puncak pada Januari.

Korea Selatan mengatakan sistem rudal anti-balistik adalah pencegahan terhadap kemungkinan serangan rudal oleh Korea Utara.[IT/AR]