0
Sunday 14 August 2022 - 07:21

Tahun Ini Saja: Israel Telah Mengeluarkan 1.056 Perintah Penahanan Administratif 

Story Code : 1009094
Maher al-Akhras, salah satu tahanan di penjara Israel yang melakukan mogok makan selama 103 hari.(Anadolu)
Maher al-Akhras, salah satu tahanan di penjara Israel yang melakukan mogok makan selama 103 hari.(Anadolu)
“Penahanan administratif adalah kebijakan kriminal yang bertujuan untuk menghabiskan kehidupan orang-orang Palestina di penjara tanpa dasar hukum,” kata Riyad al-Ashqar, Direktur pusat dan mantan tahanan itu sendiri. 

"Penahanan ditentukan oleh keinginan perwira pendudukan Israel dan pengadilan militer, yang menerima perintah berdasarkan file rahasia," lanjutnya.

Menurut Al-Ashqar, inilah mengapa para tahanan yang ditahan di bawah penahanan administratif melakukan mogok makan dalam waktu lama untuk menekan otoritas pendudukan Israel agar membebaskan mereka. 

Khalil Awawdeh, misalnya, telah melakukan mogok makan selama sekitar lima bulan.

Saat ini, ada 660 warga Palestina yang ditahan di bawah penahanan administratif di dalam penjara Israel. Mereka termasuk empat anggota parlemen, dua wanita — salah satunya jurnalis — dan dua anak di bawah umur.

Tahanan yang ditahan di bawah penahanan administratif tidak menghadapi tuntutan atau pengadilan, dan perintah tersebut dapat diperbarui berulang kali. 

Mereka yang dipenjara hari ini telah memboikot pengadilan militer Israel sejak awal tahun ini dalam upaya untuk menjelaskan kesulitan mereka.

Al-Ashqar meminta masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap penahanan administratif, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan konvensi internasional.[IT/AR]
Comment