Mali kepada PBB: Prancis Mempersenjatai Militan Islam

Prancis membantah keras tuduhan terbaru dari Mali bahwa mereka telah melanggar wilayah udaranya dan memberikan senjata kepada kelompok teroris untuk mengacaukan negara Afrika Barat itu.

Mali membuat klaim pada hari Senin dalam sebuah surat yang ditujukan kepada kepala Dewan Keamanan PBB ketika hubungan antara kedua negara semakin memburuk.

Menteri Luar Negeri Abdoulaye Diop menulis bahwa wilayah udara negara itu telah dilanggar lebih dari 50 kali tahun ini. Dia mencontohkan pasukan Prancis menggunakan drone, helikopter militer, dan jet tempur.

"Pelanggaran mencolok wilayah udara Mali ini digunakan oleh Prancis untuk mengumpulkan informasi bagi kelompok teroris yang beroperasi di Sahel dan untuk menjatuhkan senjata dan amunisi kepada mereka," tulis Diop. Namun dia tidak merinci dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB.

Seidik Abba, seorang jurnalis dan spesialis di wilayah Sahel, mengatakan Mali dapat mempertaruhkan reputasinya dengan membuat klaim serius tanpa bukti.

"Jika pihak berwenang Mali mengambil langkah ini sampai ke Dewan Keamanan, mereka dianggap telah mengumpulkan bukti. Dan jika mereka tidak mengumpulkannya, Anda bisa membayangkan bagaimana hal itu bisa didiskreditkan," kata Abba seperti dilaporkan Deutsche Welle.[IT/AR]