0
Tuesday 13 September 2022 - 03:03
Turki dan Konflik Ukraina:

Media: Turki Akan Kembali Mendorong Perdamaian di Ukraina 

Story Code : 1014030
Media: Turki Akan Kembali Mendorong Perdamaian di Ukraina 
Presiden Erdogan sekali lagi akan mengundang Putin untuk duduk bersama Zelensky, kata media Turki

Menurut surat kabar Hurriyet, konflik Ukraina akan menjadi agenda besar saat mereka bertemu di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai, yang berlangsung pada 15-16 September di Samarkand. Erdogan, kata laporan itu, akan memberi tahu Putin bahwa Turki bermaksud melanjutkan upaya mediasinya untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dan menetapkan gencatan senjata permanen.

“Presiden Erdogan, sambil menegaskan kembali kepada Putin proposalnya untuk menyatukan para pemimpin di Turki, akan fokus pada solusi diplomatik,” kata outlet itu, menambahkan bahwa kedua pemimpin diharapkan untuk membahas masalah kemungkinan operasi militer Turki terhadap Suriah.

Kedua pemimpin juga tampaknya akan membahas masalah "koridor gandum" melalui Laut Hitam, yang didirikan sebagai hasil pembicaraan yang ditengahi PBB antara Ukraina dan Rusia di Istanbul pada akhir Juli.

Laporan itu mengatakan “Erdogan juga akan meminta agar produk Rusia dikirim melalui koridor dengan kapal di bawah koordinasi Turki.” Sebelumnya, Moskow mengklaim bahwa bagian dari perjanjian yang seharusnya memungkinkan Rusia untuk mengirimkan pupuk dan produk makanan ke pasar global dengan imbalan membuka blokir ekspor biji-bijian Ukraina, tidak dilaksanakan.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow belum menyerah pada gagasan pembicaraan damai dengan Kiev. Pada saat itu, dia juga memperingatkan bahwa “semakin lama proses ini tertunda, semakin sulit untuk mencapai kesepakatan.”

Sementara itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan kepada CNN pada hari Jumat (9/9) bahwa Kiev tidak siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Rusia sekarang, menambahkan bahwa pihaknya tidak akan bernegosiasi “dengan mereka yang menetapkan ultimatum.” Dengan menyampaikan pernyataan ini, pemimpin Ukraina itu tampaknya berjalan kembali pada pernyataan yang dia buat pada bulan Mei, ketika dia mengatakan dia siap untuk bertemu dengan Putin, tetapi hanya untuk mengakhiri permusuhan di tanah Ukraina.

Pada hari Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga meragukan pembicaraan damai, dengan mengatakan bahwa saat ini, prasyarat tidak ada untuk memungkinkan negosiasi antara presiden Putin dan Zelensky.[IT/r]
Comment