Raisi: Banyak Negara Ingin Berhubungan dengan Iran Meski Ada Sanksi

Raisi mengatakan perjalanan ke Uzbekistan dilakukan "untuk memperkuat kebijakan lingkungan, multilateralisme ekonomi Republik Islam Iran, dan memperhatikan tetangga dan negara-negara di kawasan dan kerjasama Asia."

Dia juga mencatat bahwa tindakan pertamanya adalah mengadakan pertemuan bilateral dengan presiden negara tuan rumah. “Selama lebih dari 20 tahun, pejabat senior Republik Islam Iran tidak mengunjungi Uzbekistan, dan ini juga terjadi dengan pihak lain. Untungnya, pertemuan dengan Presiden Uzbekistan sangat bermanfaat."

“Pertemuan bilateral juga diadakan dengan para pemimpin negara anggota SCO yang berpartisipasi dalam KTT, dan lebih dari 10 pertemuan diadakan, di mana masalah bilateral dan hubungan komersial dan ekonomi dibahas,” lanjut Raisi.

Lebih lanjut Presiden menjelaskan bahwa “Bagian ketiga adalah pidato pada KTT SCO, dan dalam pertemuan tersebut dilakukan pengumuman resmi keanggotaan Republik Islam Iran dalam Organisasi Kerjasama Shanghai. Masalah ini memberikan peluang besar dalam bidang ekonomi untuk negara kita."

Raisi juga mencatat bahwa “Untungnya, hari ini ada banyak antusiasme untuk produk negara kita di pasar negara-negara tetangga dan kawasan Eurasia, dan kapasitas ini harus digunakan dengan baik. Terlepas dari kenyataan bahwa musuh mengira mereka dapat mengisolasi Iran dengan sanksi. dan ancaman, hari ini kita melihat keinginan negara-negara di kawasan untuk bekerja sama dengan negara kita."

“Saya berharap apa yang dilakukan selama perjalanan ini menjadi dasar bagi langkah-langkah ke depan untuk mengembangkan dan memperkuat kebijakan lingkungan dan kegiatan ekonomi di kawasan, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan hubungan di segala bidang antara Iran dan negara-negara tetangga di kawasan," pungkas Raisi.[IT/r]