0
Sunday 18 September 2022 - 09:21
Prancis dan Gejolak Suriah:

Pengadilan Eropa Mendesak Prancis untuk Memulangkan Keluarga Terkait ISIS di Suriah

Story Code : 1014921
Pengadilan Eropa Mendesak Prancis untuk Memulangkan Keluarga Terkait ISIS di Suriah
Laporan mengatakan pada hari Sabtu (17/9) bahwa salah satu wanita meninggal di Suriah dan dua anaknya saat ini ditahan di sebuah kamp penahanan di utara negara Arab tersebut.

Kedua wanita itu pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror dan memiliki anak di sana.

Wanita kedua saat ini tinggal bersama anaknya di kamp Al-Roj di timur laut Suriah, yang dijalankan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi pasukan Kurdi yang disponsori AS yang berperang melawan Damaskus di Suriah utara dan timur.

Prancis sejauh ini menolak mengambil tindakan untuk memulangkan anggota keluarga tersebut.

Menurut putusan ECHR, penolakan Prancis untuk memulangkan perempuan dan anak-anak merupakan pelanggaran hak mereka untuk “memasuki wilayah negara di mana (satu) warga negara.”

Kakek-nenek dari anak-anak tersebut berpendapat bahwa cucu-cucu mereka, yang telah dicegah masuk kembali ke Prancis, menghadapi kondisi kehidupan yang tidak manusiawi di kamp-kamp yang dikelola SDF tempat mereka tinggal.

Kementerian Luar Negeri dan Kepresidenan Prancis telah menolak permohonan awal kakek-nenek tersebut mengingat bahwa “orang-orang yang bersangkutan sengaja pergi untuk bergabung dengan organisasi teroris.”

ECHR mengatakan penolakan Prancis untuk memulangkan warganya melanggar Protokol No. 4 Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, yang menyatakan bahwa warga negara tidak boleh dicegah memasuki negara asal mereka.

“Putusan itu sudah lama tertunda. Prancis, serta 60 negara lainnya dengan warga yang ditahan secara tidak sah dan ditinggalkan di kamp-kamp dan penjara di Suriah Timur Laut, sekarang harus mengambil tindakan segera,” kata Beatrice Erikson, pendiri Repatriate the Children Sweden.[IT/r]
Comment