Demonstrasi Anti-Netanyahu Berubah Menjadi Kekerasan di seluruh Israel di tengah Menentang Kembalinya Mantan PM ke Tampuk Kekuasaan

Media Zionis Israel mengatakan protes, yang dipimpin oleh 100 kelompok di seluruh jembatan dan persimpangan dari utara ke selatan wilayah pendudukan, berubah menjadi tempat bentrokan dan pertengkaran fisik pada Sabtu (17/9) sore, dengan beberapa pengunjuk rasa terluka oleh kelompok saingan yang mendukung Netanyahu.

Menurut surat kabar harian Jerusalem Post, di pusat kota Hod Hasharon, “sekelompok pengendara ATV berhenti di dekat salah satu demonstrasi di Jembatan Ramat Hadar dan mulai memukuli pengunjuk rasa dengan helm dan tinju, menjatuhkan beberapa pengunjuk rasa ke lantai. .”

Kelompok-kelompok yang mengorganisir demonstrasi anti-Netanyahu mengutuk kekerasan tersebut, dengan mengatakan, “Ketika mesin racun Netanyahu menghasut dan menormalkan [ekstremisme], tidak heran kekerasan merajalela. Kekerasan tidak akan menghalangi kita. Kami kembali secara massal ke jembatan dan persimpangan untuk memastikan dia tidak kembali.”

Salah satu kelompok penyelenggara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kabinet "yang dipimpin oleh Netanyahu akan menjadi bencana bagi Zionis Israel," menambahkan bahwa "kami mengalahkannya di masa lalu, kami akan mengalahkannya lagi."

Polisi Zionis Israel mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas bentrokan tersebut.

Demonstrasi anti-Netanyahu terjadi ketika rezim Israel telah mengadakan lima pemilihan selama empat tahun terakhir sementara tidak ada koalisi yang mampu membentuk kabinet karena ketidakstabilan politik.

Persaingan utama dalam pemilihan parlemen pada bulan November adalah antara koalisi sayap kiri yang dipimpin oleh perdana menteri sementara, Yair Lapid, dan pemimpin sayap kanan Netanyahu.

Pengamat mengatakan kerapuhan kabinet koalisi rezim pendudukan akan berlanjut bahkan setelah pemilihan November.

Saingan Netanyahu, di kiri, kanan, dan tengah, telah bersumpah untuk mencegahnya kembali berkuasa.[IT/r]