Islam Times - Ukraina Mengakui Menerima Sistem Rudal Canggih Amerika

IslamTimes - Ukraina mengakui menerima sistem rudal canggih Amerika, meskipun Rusia memperingatkan bahwa "memompa" republik bekas Soviet dengan senjata hanya akan memperburuk konflik di sana.

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu (25/9) bahwa Ukraina telah menerima Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional (NASAMS), sebuah jaringan mesin militer berbasis darat jarak pendek hingga menengah.

"...Saya ingin berterima kasih kepada Presiden [AS] [Joe] Biden atas keputusan positif yang telah dilakukan [mengirim sistem rudal]," kata Zelenskiy.

Zelenskiy juga berterima kasih kepada Amerika Serikat karena telah melengkapi Kiev dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), dan beberapa peralatan peluncur roket lainnya.

Rusia memulai "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari, dengan mengatakan bahwa itu bertujuan untuk "demiliterisasi" wilayah Ukraina timur Donbas, yang terdiri dari republik Donetsk dan Lugansk.

Kembali pada tahun 2014, kedua republik memisahkan diri dari Ukraina, menolak untuk mengakui pemerintah Ukraina yang didukung Barat di sana yang telah menggulingkan pemerintahan ramah Rusia yang dipilih secara demokratis.

Mengumumkan operasi itu, Putin mengatakan misi itu dimaksudkan untuk “membela orang-orang yang selama delapan tahun menderita penganiayaan dan genosida oleh rezim Kiev.”

Selain sistem rudal jarak pendek dan menengah, Barat telah melengkapi Ukraina dengan senjata jarak jauh yang telah digunakan negara itu pada beberapa kesempatan untuk menargetkan wilayah Rusia.

Dalam apa yang tampaknya merupakan seruan untuk dukungan militer Amerika yang tak terkendali untuk militer Ukraina, presiden Ukraina menuduh, "...percayalah, itu (peralatan militer Amerika) bahkan hampir tidak cukup untuk menutupi infrastruktur sipil, sekolah, rumah sakit, universitas, rumah orang Ukraina."

Rusia telah membantah menargetkan infrastruktur sipil selama kampanye militer.

Pernyataan Zelensky datang kurang dari seminggu setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan AS dan sekutu Eropanya berusaha untuk memperpanjang pertempuran di Ukraina untuk melemahkan Rusia.[IT/r]