Islam Times - Jenderal: IRGC Tak Akan Ragu Menargetkan Operasi Anti Iran Manapun

Islam Times - Seorang komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah memperingatkan bahwa pasukan elit akan menargetkan operasi manapun terhadap negara itu.

Brigadir Jenderal Abbas Nilforooshan, wakil kepala operasi IRGC, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita televisi berbahasa Arab Al-Alam TV pada Senin malam, setelah IRGC menggempur posisi teroris di wilayah Kurdistan Irak.

“Kami akan menargetkan [agen] kontra-revolusi di mana pun mereka membangun benteng, yang menjadi asal operasi melawan Republik Islam Iran serta mengarahkan dan memimpin gerakan teroris,” kata Nilforooshan.

Dia mengatakan Iran tidak akan pernah membiarkan ancaman apa pun muncul di dekat perbatasannya, menambahkan bahwa serangan artileri dan pesawat tak berawak baru-baru ini di wilayah Kurdistan Irak dilakukan sebagai bagian dari pendekatan strategis yang sama.

Menurut jenderal itu, pangkalan-pangkalan itu memainkan peran terbesar dalam kerusuhan baru-baru ini di Iran, yang terjadi setelah kematian seorang wanita muda Iran, Mahsa Amini.

Nilforooshan menambahkan bahwa serangan IRGC adalah "pertahanan sah" dan bahwa Iran sebelumnya telah menyatakan akan menanggapi ancaman tersebut dengan tegas.

Angkatan Darat IRGC pada hari Senin melakukan serangan artileri dan pesawat tak berawak terhadap benteng teroris di dekat perbatasan barat negara itu di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak dan menghancurkan mereka.

Serangan itu terjadi setelah IRGC mengatakan unit milik pangkalan Hamzeh Seyed al-Shohada melancarkan operasi untuk "menghancurkan posisi kelompok teroris anti-Iran yang berafiliasi dengan arogansi global di Irak utara yang dalam beberapa hari terakhir melanggar perbatasan barat laut Iran dan menyerang beberapa pangkalan perbatasan negara kita".

Iran telah berkali-kali memperingatkan wilayah semi-otonom Kurdistan Irak bahwa mereka tidak akan mentolerir kehadiran dan aktivitas kelompok teroris di sepanjang perbatasan barat lautnya, dengan mengatakan negara itu akan memberikan tanggapan tegas jika daerah-daerah itu menjadi pusat teroris anti-Republik Islam.

'Musuh berusaha mengobarkan perang hibrida yang dimulai dengan perang lunak'
Komandan IRGC menunjuk ke perang arogansi global yang gagal di Asia Barat dan di seluruh dunia selama empat dekade terakhir dan memperingatkan plot musuh untuk mengobarkan perang hibrida di kawasan yang dimulai dengan perang lunak.

Musuh berencana menggunakan alat kognitif dan persepsi, termasuk media, internet, dan ratusan jaringan satelit, dalam perang hibrida baru ini melawan semua negara di kawasan itu, katanya.

IRGC hanya menunjukkan sebagian dari kemampuannya
Nilforooshan mengatakan IRGC telah berhasil membuat kemajuan yang baik di bidang drone angkatan laut dan hanya sebagian dari kemajuan Angkatan Laut IRGC yang ditampilkan pada tahun lalu.

Dia menambahkan bahwa IRGC berusaha meningkatkan kekuatannya setiap hari, dengan mengatakan, “Penciptaan kekuatan berarti pengembangan dan peningkatan dari apa yang kami miliki di tangan kami dan kami mencari akses ke produk modern sesuai dengan teknologi baru.”[IT/AR]