0
Thursday 29 September 2022 - 17:18
Militer Indonesia:

Aturan Tinggi Badan Diubah, Moeldoko: TNI Disiapkan untuk Bertempur Bukan Baris-berbaris

Story Code : 1016741
Aturan Tinggi Badan Diubah, Moeldoko: TNI Disiapkan untuk Bertempur Bukan Baris-berbaris
Menurut Moeldoko, prajurit TNI dipersiapkan untuk perang bukan baris-berbaris.
"Prajurit TNI disiapkan dibentuk untuk perang bukan untuk baris-berbaris bukan untuk protokol jadi ketinggiannya itu bisa disesuaikan," ujar Moeldoko di Kantornya, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Moeldoko pun menjelaskan pengalamannya saat bertugas di United Nations Military Observer . Di sana, lanjut dia, dirinya kaget karena bertemu dengan perwira militer Perancis dengan perawakan cukup pendek.

"'Eh kok lu bisa pendek begini jadi prajurit?' Hey Moeldoko kamu ngerti nggak kalau kita perang, kita harus melewati lorong-lorong kecil orang-orang seperti saya ini lah yang bisa melewati," kata Moeldoko.

"Maknanya apa? Prajurit itu dibentuk untuk bertempur bukan untuk sekedar protokoler atau baris berbaris sehingga persoalan tinggi badan dan seterusnya itu disesuaikan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merevisi Peraturan Panglima TNI Nomor 31 Tahun 2020 tentang Penerimaan Prajurit. Beberapa perubahan terlihat pada syarat usia dan tinggi badan calon Taruna -Taruni.

"Jadi kita menggunakan Peraturan Panglima TNI yang terakhir itu tahun 2020 Nomor 31, itu sudah saya lakukan perubahan. Perubahan yang sebetulnya lebih mengakomodasi," kata Andika dalam video yang tayang di channel YouTube Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dikutip, Selasa (27/9/2022).

Syarat tinggi badan pria yang tadinya 163 cm diturunkan menjadi 160 cm. Sedangkan syarat tinggi badan untuk wanita, dari 157 diturunkan menjadi 155 cm.

"Sebagai contoh tinggi badan Peraturan Panglima yang terakhir yang menjadi dasar kita semua saat ini adalah 163 cm untuk pria. Untuk wanita 157 cm. Itu sudah saya turunkan," kata Andika.

Andika menyebut, hal tersebut dilakukan untuk mengakomodasi kondisi umum remaja di Indonesia. "Jadi saya sudah membuat revisi sedemikian rupa, sehingga lebih mengakomodasi kondisi umum remaja Indonesia. Itu yang paling penting, termasuk usia," ujarnya.
Source : okezone
Comment