Islam Times - Uni Eropa: Kebocoran Pipa Nord Stream adalah Tindakan Sabotase

Islam Times - Kebocoran misterius di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 yang terdeteksi Selasa adalah "hasil tindakan yang disengaja," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan Rabu.

Meski Borrell tidak menyebutkan pelakunya, dia menambahkan bahwa "keselamatan dan masalah lingkungan adalah prioritas utama. Insiden ini bukan kebetulan dan mempengaruhi kita semua."

Borell melanjutkan bahwa semua informasi yang tersedia menunjukkan bahwa kebocoran itu adalah hasil dari tindakan yang disengaja.

“Kami akan mendukung penyelidikan apa pun yang bertujuan mendapatkan kejelasan penuh tentang apa yang terjadi dan mengapa, dan akan mengambil langkah lebih lanjut untuk meningkatkan ketahanan kami dalam keamanan energi,” katanya seperti dilaporkan Axios.

“Setiap gangguan yang disengaja terhadap infrastruktur energi Eropa sama sekali tidak dapat diterima dan akan ditanggapi dengan tanggapan yang kuat dan bersatu,” lanjut Borrell.

Mantan Direktur CIA John Brennan mengatakan kepada CNN pada hari Rabu bahwa ia yakin kebocoran adalah hasil dari sabotase kemungkinan besar oleh Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Rabu menepis anggapan bahwa Rusia bisa berada di balik kebocoran tersebut sebagai "cukup dapat diprediksi dan juga dapat diprediksi bodoh," lapor Reuters.

Badan intelijen Rusia FSB sedang menyelidiki kerusakan pipa sebagai tindakan "terorisme internasional," kata kantor kejaksaan Rusia.

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers hari Rabu bahwa AS mendukung sekutu Eropanya dalam upaya mereka menyelidiki masalah tersebut.

"Kami telah berhubungan dengan mitra Eropa kami di sana tentang sabotase nyata dari jaringan pipa," katanya.

Jaringan pipa itu telah menjadi pusat krisis energi yang menyelimuti Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina, dengan Nord Stream 1 menjadi jalur penting gas Rusia menuju Eropa hingga awal bulan ini yang kemudian ditutup Rusia.

Otoritas maritim Swedia dan Denmark memperingatkan kapal-kapal untuk menghindari daerah tersebut karena masalah keamanan.[IT/AR]