0
Thursday 6 October 2022 - 03:57
Konflik Lebanon - Zionis Israel:

Mendalam: Hochstein Mengklaim Bank Dunia Menghambat Kesepakatan Energi Lebanon dengan Yordania & Mesir

Story Code : 1017829
Mendalam: Hochstein Mengklaim Bank Dunia Menghambat Kesepakatan Energi Lebanon dengan Yordania & Mesir
Kontak teleponnya dengan Presiden Michel Aoun datang tak lama setelah Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah mengumumkan bahwa kapal pertama dari beberapa kapal yang memuat bahan bakar minyak akan berlayar dari Iran ke Lebanon dalam beberapa jam, memperingatkan AS dan entitas Zionis agar tidak menargetkannya.

Lebanon telah mencapai kesepakatan untuk membeli tenaga listrik dari Yordania dan gas dari Mesir dengan cara transaksi terjadi melalui Suriah. Namun, Yordania dan Mesir membutuhkan pengabaian resmi dari ketentuan Caesar Act yang melarang berurusan dengan pemerintah Suriah.

Selama periode yang lalu, utusan AS berusaha untuk menipu para pejabat Libanon, menggunakan berbagai cara dan klaim. Pernyataan mereka selalu mencerminkan penolakan AS untuk mencabut pengepungan yang dilakukan di Lebanon karena alasan politik, mengetahui bahwa perselisihan politik di Lebanon juga berkontribusi pada krisis kekuasaan.

Surat kabar Lebanon, Al-Akhbar, menerbitkan pada tanggal 5 Oktober sebuah artikel yang menyebutkan bahwa Mesir dan Yordania berkonsultasi dengan pemerintah AS, menambahkan bahwa para duta besar untuk Washington melakukan misi ini.

Dalam hal ini, Al-Akhbar mencatat bahwa Duta Besar Yordania Dina Kawar diperintahkan untuk menghubungi utusan energi AS Amos Hochstein, menambahkan bahwa Hochstein menegaskan bahwa ketentuan Caesar Act masih menunda persetujuan akhir AS.

Harian Lebanon mencatat bahwa Hochstein mengatakan kepada Kawar bahwa Wakil Presiden Bank Dunia Austria-Belanda Axel Van Trotzenburg menunda persetujuan akhir dari pinjaman yang mendanai kesepakatan energi dengan memberlakukan kondisi baru.

Hochstein juga mengatakan kepada pemerintah AS akan menemukan waktu politik yang sesuai untuk menghubungi Kepala Bank Dunia guna menyetujui kesepakatan energi, menurut artikel tersebut.[IT/r]
Comment