0
Tuesday 15 November 2022 - 00:02

Turki Menangkap Tersangka Ledakan Istanbul, Menyalahkan Militan Kurdi

Story Code : 1024595
Polisi Turki (BI).
Polisi Turki (BI).
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan pada hari Senin bahwa polisi telah menangkap seseorang yang diduga menanam bom yang menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya di Jalan Istiklal yang sibuk di Istanbul.

“Beberapa waktu lalu, orang yang meninggalkan bom ditahan oleh tim Departemen Kepolisian Istanbul kami,” kata Soylu kepada wartawan.

Soylu menambahkan, 21 orang lainnya juga ditangkap. 

Dia menuduh Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang, PKK dan Pasukan Demokrat Suriah, YPG berada di balik serangan itu.

“Penilaian kami adalah bahwa perintah untuk serangan teror mematikan datang dari [kota mayoritas Kurdi] Ayn al-Arab di Suriah utara, tempat PKK/YPG memiliki markas besarnya di Suriah,” kata Soylu seperti dilaporkan Balkan Insight.

YPG adalah kekuatan militer utama yang memerangi ISIS di Suriah utara dan didukung oleh AS dan negara-negara Barat lainnya, tetapi Turki mengatakan itu hanyalah cabang PKK yang dilarang di Suriah.

Serangan bom menghantam jalan perbelanjaan pejalan kaki yang populer di Jalan Istiklal pada Minggu sore.

Ribuan orang melarikan diri dari jalan dengan panik ketika polisi, pemadam kebakaran, dan ambulans bergerak untuk mengamankan daerah itu dan memindahkan korban.

Pemerintah Turki segera memberlakukan larangan penyiaran, melarang penggunaan video jarak dekat dan foto ledakan dan akibatnya.

Pemerintah kemudian memberlakukan pembatasan pada platform media sosial termasuk Twitter, YouTube, Facebook, dan Instagram.

Menurut NetBlocks, sebuah pengamat internet, platform media sosial tetap diblokir hingga Senin pagi.

“Metrik menunjukkan bahwa akses ke media sosial dipulihkan di Turki; Twitter, Instagram, YouTube, dan Facebook dibatasi dan larangan media diberlakukan setelah pemboman mematikan,”
lapor NetBlocks.

Polisi Turki mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah mengidentifikasi 25 pengguna media sosial yang membagikan "konten provokatif" tentang serangan bom tersebut dan melaporkannya ke otoritas terkait.[IT/AR]
Comment