Islam Times - AP: Israel Mengerahkan Senjata Robot di Tepi Barat

IslamTimes - Zionis Israel telah mengerahkan senjata robot baru di Tepi Barat di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina. Senjata kendali jarak jauh yang mampu menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru berujung spons telah dipasang di kota Hebron dan di kamp pengungsi Al-Aroub yang besar, Associated Press melaporkan pada hari Rabu (16/11).

Menara yang dikendalikan dari jarak jauh dapat menembakkan gas air mata dan granat kejut ke pengunjuk rasa Palestina

Menara dipasang di menara penjaga khusus yang dilengkapi dengan kamera pengintai. Senjata itu sendiri juga memiliki kamera sendiri dan dioperasikan dari jarak jauh oleh tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di dalam menara, kata kantor berita itu. Menurut AP, senjata itu juga menggunakan kecerdasan buatan untuk melacak targetnya.

Senjata ditempatkan di dua titik panas yang baru-baru ini menjadi tempat bentrokan reguler antara pengunjuk rasa Palestina dan tentara Zionis Israel. Sekarang, jika massa turun ke jalan melemparkan batu dan menembakkan bom ke pasukan Zionis Israel, menara di menara akan melepaskan rentetan gas air mata dan peluru berujung spons, sumber mengatakan kepada kantor berita.

Zionis Israel menegaskan sistem baru akan membantu menyelamatkan nyawa orang Zionis Israel dan Palestina, menambahkan bahwa sistem sedang diuji pada tahap ini dan hanya menggunakan amunisi "tidak mematikan" untuk pengendalian massa. Warga Palestina khawatir bahwa sistem senjata itu dapat disalahgunakan atau diretas, kata AP, menambahkan bahwa penduduk setempat juga telah memperingatkan bahwa penggunaannya dapat menyebabkan situasi yang berpotensi mematikan.

“Kami bukan pelatihan dan simulasi untuk perusahaan Zionis Israel,” seorang aktivis Palestina Hebron, Issa Amro, mengatakan kepada kantor berita tersebut, seraya menambahkan bahwa praktik semacam itu “harus dihentikan.” Penjaga toko Hussein al-Muzyin dari kamp Al-Aroub dikutip mengatakan bahwa daerah tersebut sekarang secara teratur berakhir dengan gas air mata. “Kami tidak membuka jendela, kami tidak membuka pintu. Kami tahu untuk tidak membuka apa pun,” jelasnya.[IT/r]

Turret yang ditempatkan di Tepi Barat dikembangkan oleh perusahaan Smart Shooter – sebuah perusahaan yang memiliki kontrak dengan sejumlah militer dunia, termasuk Angkatan Darat AS. Ini berspesialisasi dalam meningkatkan "akurasi, mematikan, dan kesadaran situasional senjata kecil."

Pada bulan Oktober, PBB memperingatkan bahwa tahun ini bisa menjadi "yang paling mematikan" bagi warga Palestina di Tepi Barat. Sebanyak 32 warga Palestina termasuk enam anak telah tewas sejak awal tahun oleh pasukan keamanan Israel selama demonstrasi, bentrokan, penggerebekan pencarian dan penangkapan, serangan dan dugaan serangan terhadap warga Israel, Tor Wennesland, koordinator khusus untuk Timur Tengah proses perdamaian, katanya saat itu.