0
Saturday 19 November 2022 - 09:46

Azerbaijan akan Membuka Kedubes di Israel

Story Code : 1025442
Presiden Azerbaijan.
Presiden Azerbaijan.
Keputusan itu akan menjadikan Azerbaijan negara Muslim Syiah pertama yang membuka kedutaan di rezim Yahudi tersebut.

Perdana Menteri Yair Lapid menyambut baik langkah tersebut, mengatakan “Azerbaijan adalah mitra penting Israel dan rumah bagi salah satu komunitas Yahudi terbesar di dunia Muslim".


“Keputusan untuk membuka kedutaan mencerminkan kedalaman hubungan antara negara kita. Langkah ini merupakan hasil dari upaya pemerintah Israel untuk membangun jembatan diplomatik yang kuat dengan dunia Muslim,” katanya.

“Rakyat Azeri… sekarang akan diwakili untuk pertama kalinya di Negara Israel,” tambahnya.

BBC pada 12/8/2012 pernah menyoroti hubungan Israel dan Azerbaijan. Menurut laman tersebut, keduanya menjalin hubungan diplomatik sejak April 1992, enam bulan setelah Azerbaijan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet.

Pada Februari 2012, Israel menjual $1,6 miliar (1,3 miliar euro) sistem senjata canggih pada Azerbaijan.

"Kami berbagi pandangan yang sama tentang dunia, saya kira," kata Michael Lotem, duta Israel kala itu. "Kami memiliki beberapa masalah yang sama. Bagi kami orang Israel, menemukan negara Muslim yang begitu terbuka, begitu bersahabat, begitu progresif, bukanlah sesuatu yang dianggap biasa oleh orang Israel."

Awal tahun 2012, majalah Kebijakan Luar Negeri Amerika memperkirakan aliansi antara Israel dan Azerbaijan lebih dalam dari yang diperkirakan banyak orang sebelumnya.

Majalah itu melaporkan bahwa Israel telah mendapatkan kesepakatan untuk menggunakan lapangan udara Azerbaijan jika melakukan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.

Jika benar, ini akan memberi Israel keuntungan taktis yang signifikan. Namun Israel membantah klaim tersebut.

"Itu fiksi ilmiah belaka", kata duta besar, "atau mungkin kita harus membuang sains darinya. Tujuannya adalah menjalin hubungan yang sangat erat dengan Azerbaijan."

Penduduk Azerbaijan sebagian besar adalah Muslim Syiah. Tetapi pemerintahannya sangat sekuler.

“Azerbaijan secara alami menolak pengaruh Islam Iran karena dianggap sebagai ancaman bagi negara bangsa itu sendiri,” kata Leila Alieva, Direktur Pusat Studi Nasional dan Internasional independen di Baku. "Di sisi lain, Azerbaijan selalu menikmati hubungan yang sangat baik dengan komunitas Yahudi."[IT/AR]
Comment