NATO Mengklaim Penerbangan Jet Rusia diatas Laut Baltik adalah Cara Berbahaya dan Tidak Profesional

Jet terbang di atas pasukan pada ketinggian 300 kaki [91 meter] dan jarak 80 yard [73 meter] pada Kamis (17/11) pagi setelah pilot Rusia gagal menanggapi komunikasi, kata Komando Angkatan Laut NATO.

"NATO menganggap interaksi itu tidak aman dan tidak profesional karena dilakukan di daerah yang diketahui berbahaya, yang diaktifkan untuk pelatihan pertahanan udara, dan karena ketinggian dan kedekatan pesawat," kata sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut selanjutnya mengatakan bahwa interaksi tersebut dapat meningkatkan risiko salah perhitungan dan kecelakaan.

Dalam pernyataan tersebut, ditekankan bahwa pasukan NATO telah "bertindak secara bertanggung jawab" sesuai dengan semua hukum maritim.

Pernyataan lebih lanjut menyatakan bahwa NATO akan menanggapi dengan tepat setiap campur tangan dalam kegiatan aliansi di wilayah yang membahayakan keselamatan pesawat, kapal, atau awak.

Pernyataan itu diterbitkan saat ketegangan antara aliansi militer Barat dan Rusia telah mencapai puncaknya karena konflik militer di Ukraina.

Ketakutan akan konflik antara kedua belah pihak meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah rudal menghantam wilayah Polandia, anggota NATO, di dekat perbatasan Ukraina.

NATO telah menggandakan kehadiran angkatan lautnya di Baltik dan Laut Utara setelah ledakan September di jaringan pipa gas Rusia-Eropa.

Kelompok angkatan laut NATO di Laut Baltik, termasuk kapal-kapal Belanda, Norwegia, dan Denmark, telah melakukan operasi untuk meningkatkan kerja sama dengan Finlandia dan Swedia, yang akan bergabung dengan aliansi tersebut.[IT/r]