Islam Times - Laporan: Israel Telah Menahan Lebih dari 50.000 Anak di Bawah Umur Palestina Sejak 1967

Laporan: Israel Telah Menahan Lebih dari 50.000 Anak di Bawah Umur Palestina Sejak 1967

IslamTimes - Komisi Urusan Tahanan Organisasi Pembebasan Palestina mengatakan rezim Zionis Israel telah menahan lebih dari 50.000 anak Palestina sejak pendudukan Tepi Barat dan al-Quds Timur pada tahun 1967.

Komisi Urusan Tahanan PLO mengatakan pada hari Minggu (20/11) mayoritas anak-anak ditangkap dari rumah mereka pada malam hari, sementara yang lain ditangkap di jalanan atau dalam perjalanan ke sekolah atau pulang ke rumah.

Dari angka itu, kata komisi itu, hampir 160 anak masih ditahan di balik jeruji besi di pusat-pusat penahanan Zionis Israel. Di antara para tahanan adalah tiga gadis, dua di antaranya berusia 16 tahun dan yang ketiga berusia 17 tahun. Beberapa lainnya ditahan di bawah penahanan administratif Zionis Israel, yang memungkinkan untuk memenjarakan narapidana Palestina tanpa pengadilan atau dakwaan.

Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa pasukan militer Zionis Israel telah menangkap lebih dari 750 anak Palestina di Tepi Barat dan al-Quds Timur sejak awal tahun ini. PPS mengatakan sebagian besar anak telah mengalami segala bentuk penyiksaan fisik dan psikologis selama penahanan yang melanggar perjanjian dan konvensi internasional tentang hak-hak anak.

Layanan Penjara Zionis Israel (IPS) menjaga tahanan Palestina dalam kondisi yang menyedihkan, tidak memiliki standar higienis yang layak. Para tahanan juga menjadi sasaran penyiksaan, pelecehan, dan penindasan sistematis selama bertahun-tahun pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Militer Zionis Israel sering melakukan kampanye penangkapan luas di Tepi Barat dengan dalih mencari orang Palestina yang "dicari".

Ribuan warga Palestina ditahan di penjara-penjara Zionis Israel. Ratusan telah dipenjarakan di bawah penahanan administratif.

Gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza telah meminta Otoritas Palestina (PA) untuk mengakhiri segala bentuk kerja sama dengan rezim pendudukan. Dikatakan “perlawanan komprehensif” adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan hak-hak rakyat Palestina. Gerakan perlawanan berkali-kali mengatakan bahwa kerja sama yang memalukan telah membahayakan perjuangan Palestina, membawa pembatasan lebih lanjut bagi warga Palestina, dan gagal menghentikan proyek kolonial Zionis Israel dan skema Yudaisasi di seluruh wilayah pendudukan.[IT/r]