0
Wednesday 23 November 2022 - 03:41
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Perang Saudi Membunuh dan Melukai Lebih dari 8.000 Anak Yaman

Story Code : 1026270
Perang Saudi Membunuh dan Melukai Lebih dari 8.000 Anak Yaman
The Entesaf Organization for the Protection of Women's and Children's Rights, dalam pernyataan yang dirilis dalam rangka Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 November, mengumumkan bahwa 3.860 anak telah kehilangan nyawa dan 4.256 lainnya menderita luka-luka akibat perang tujuh tahun.

Kelompok tersebut mencatat bahwa jumlah penyandang disabilitas telah melonjak hingga 50 persen sebagai akibat dari agresi yang dipimpin Saudi, yang menyatakan bahwa angkanya sekitar 3 juta sebelum perang, sekarang menjadi 4,5 juta.

Kelompok hak asasi lebih lanjut menyoroti bahwa hampir enam ribu warga sipil telah dinonaktifkan sejak awal agresi yang dipimpin Saudi, termasuk sekitar 5.559 anak, menekankan bahwa jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Entesaf mencatat bahwa setidaknya dua juta dan 400 ribu anak Yaman putus sekolah dasar; dan hampir tiga ribu sekolah hancur atau rusak.

Ia juga memperingatkan bahwa jumlah anak-anak yang harus meninggalkan sekolah tanpa kualifikasi dasar dapat meningkat menjadi hampir enam juta, menurut statistik Kementerian Pendidikan Yaman.

Kelompok hak asasi lebih lanjut menyatakan bahwa empat ribu anak menjadi korban alat peledak improvisasi [IED], bom, ranjau darat dan sisa-sisa perang, mengatakan bahwa setidaknya 131 anak tewas selama enam bulan gencatan senjata di Yaman. Gencatan senjata ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan April dan diperbarui dua kali.

“Lebih dari 80 bayi baru lahir meninggal setiap hari di Yaman karena penggunaan senjata yang dilarang secara internasional. Ini menjelaskan tingginya tingkat bayi prematur Yaman, karena sepertiga dari kelahiran anak di negara itu tidak tepat waktu,” kata Entesaf.

Organisasi hak asasi manusia akhirnya meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat dan Arab Saudi atas semua kejahatan dan pelanggaran terhadap warga sipil Yaman, terutama perempuan dan anak-anak.

Arab Saudi melancarkan perang dahsyat di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan negara-negara Barat lainnya.

Tujuannya adalah untuk menginstal ulang rezim Abd Rabbuh Mansour Hadi yang ramah-Riyadh dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan fungsional di Yaman.

Sementara koalisi yang dipimpin Saudi gagal memenuhi salah satu tujuannya, perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.[IT/r]
Comment