0
Monday 28 November 2022 - 03:34
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

 Yaman Mendesak PBB untuk Menyelamatkan Nyawa Lebih dari 5.000 Pasien yang Menderita Gagal Ginjal

Story Code : 1027227
 Yaman Mendesak PBB untuk Menyelamatkan Nyawa Lebih dari 5.000 Pasien yang Menderita Gagal Ginjal
Kementerian mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (26/11) bahwa koalisi pimpinan Saudi tidak mengizinkan masuknya obat-obatan dan peralatan rumah sakit yang diperlukan untuk pasien yang menderita gagal ginjal di Yaman.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa fasilitas kesehatan kekurangan obat-obatan dan pasokan medis yang diperlukan, dan akses terbatas ke sesi dialisis dan perawatan membuat nyawa pasien gagal ginjal yang rentan berisiko tinggi.

Kementerian Kesehatan Yaman juga menyatakan harapan bahwa lembaga internasional dan kemanusiaan akan memenuhi tugas mereka terhadap pasien Yaman.

Juru bicara kementerian, Dr. Anis Al-Asbahi, juga mencatat bahwa kampanye dan pengepungan militer yang dipimpin oleh Riyadh telah mencegah pasien dialisis di Yaman mendapatkan sesi reguler.

Pemerintah Keselamatan Nasional yang berbasis di Sana'a awalnya memberikan layanan perawatan kesehatan kepada pasien yang menderita gagal ginjal. Belakangan, pasien mendapatkan perawatan cuci darah di rumah sakit yang dikelola lembaga internasional. Kegiatan mereka, menurut Asbahi, sangat terkendala akibat konflik yang berkepanjangan.

Asbahi juga menyerukan pencabutan blokade yang dipimpin Saudi dan pembukaan jalur udara, laut, dan darat, terutama Bandara Internasional Sana'a, untuk semua penerbangan komersial dan internasional serta bantuan kemanusiaan, terutama untuk pengiriman obat-obatan dan pasokan medis.

Arab Saudi melancarkan perang dahsyat di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan negara-negara Barat lainnya.

Tujuannya adalah untuk menginstal ulang rezim Abd Rabbuh Mansour Hadi yang ramah-Riyadh dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan fungsional di Yaman.

Sementara koalisi yang dipimpin Saudi gagal memenuhi salah satu tujuannya, perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.[IT/r]
Comment