Islam Times - Pusat HAM: Lebih dari 18.000 Orang Yaman Tewas, 30 Ribu Terluka dalam 2.800 Hari Perang Saudi

Pusat HAM: Lebih dari 18.000 Orang Yaman Tewas, 30 Ribu Terluka dalam 2.800 Hari Perang Saudi

IslamTimes - Humanity Eye Center for Rights and Development mengeluarkan laporan pada hari Sabtu (26/11) yang menunjukkan jumlah total korban telah mencapai 47.673 selama 2.800 hari perang di Yaman.

Pusat hak asasi mengatakan 18.013 warga Yaman tewas dan 29.660 terluka. Dari jumlah itu 4.061 anak tewas dan 4.739 luka-luka. Di antara para korban, 2.454 wanita tewas dan 2.966 luka-luka.

Pusat tersebut mengatakan agresi tersebut menghancurkan lebih dari 598.000 rumah, 182 fasilitas universitas, dan 1.679 masjid, selain 379 fasilitas wisata, dan 415 rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

Menunjuk ke infrastruktur, pusat mengkonfirmasi pesawat agresi menargetkan 15 bandara, 16 pelabuhan, 344 pembangkit listrik, 7.099 jalan dan jembatan, dan menghancurkan 616 jaringan dan stasiun komunikasi, 2.974 waduk dan jaringan air, serta 2.101 fasilitas pemerintah.

Pusat HAM terkemuka juga mengatakan agresi tersebut menargetkan 407 pabrik, 385 kapal tanker bahan bakar, 12.030 perusahaan komersial, dan 454 peternakan ayam dan ternak. Dikatakan perang telah menghancurkan 10.112 alat transportasi, 998 truk makanan, 700 pasar, 485 perahu nelayan, 1.014 toko makanan, dan 425 stasiun pengisian bahan bakar selama masa perang.

Pada 23 November, Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, membunyikan alarm atas situasi ekonomi dan kemanusiaan yang memburuk di negara yang dilanda perang, yang tetap berada di bawah pengepungan yang dipimpin Saudi. Utusan tersebut menyerukan penghentian baru serangan terhadap Yaman oleh Riyadh dan sekutu koalisinya. Utusan khusus mengatakan masyarakat internasional dan, yang lebih penting, Yaman berharap untuk melihat komitmen yang dapat ditindaklanjuti untuk penyelesaian konflik secara damai.

Perang yang dipimpin oleh rezim di Riyadh, yang telah menikmati senjata, logistik, dan dukungan politik yang tak henti-hentinya dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, juga telah membuat jutaan orang Yaman mengungsi. Ini telah menyebarkan kelaparan dan penyakit menular secara nasional.

Perang telah berusaha untuk mengubah struktur pemerintahan Yaman demi mendukung mantan penguasa ramah Riyadh dan Washington di negara miskin itu dan menghancurkan gerakan Ansarullah. Koalisi yang dipimpin Saudi, bagaimanapun, telah gagal untuk memenuhi salah satu tujuannya dalam menghadapi perlawanan keras yang dilakukan oleh bangsa Yaman.[IT/r]