0
Wednesday 30 November 2022 - 03:48
Iran - Irak:

Raisi Iran Menerima Sudani Irak, Mengatakan Pasukan Asing Harus Meninggalkan Daerah

Story Code : 1027596
Raisi Iran Menerima Sudani Irak, Mengatakan Pasukan Asing Harus Meninggalkan Daerah
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Tehran pada hari Selasa (29/11), presiden Iran menyesalkan pihak luar karena mengganggu keamanan dan menciptakan masalah di wilayah tersebut.

“Keamanan, perdamaian, dan stabilitas kawasan harus dijamin oleh kekuatan kawasan. Kehadiran orang luar di kawasan itu tidak akan menciptakan keamanan, tetapi menambah masalah,” kata presiden Iran itu seperti dikutip kantor berita Tasnim.

Mengecam AS karena mengganggu keamanan di Irak, Afghanistan, dan di tempat lain, Raisi mengatakan penarikan pasukan asing akan memberikan kontribusi besar bagi keamanan regional.

Presiden Iran juga menggambarkan kunjungan perdana menteri Irak sebagai tonggak penting dalam hubungan antara Teheran dan Baghdad, dengan mengatakan bahwa negosiasi tingkat tinggi akan membantu para tetangga membuat langkah besar dalam memperluas kerja sama ekonomi dan komersial mereka.

“Dari sudut pandang kami dan pemerintah Irak, keamanan, perdamaian, dan stabilitas kawasan sangat penting dan perang melawan kelompok teroris, kejahatan terorganisir, narkoba, dan sumber ketidakamanan apa pun yang mengancam kawasan ini adalah salah satu kesepakatan dan kesepakatan bersama kedua negara. akan,” tambah Raisi.

“Kami kedua negara memiliki pandangan yang sama tentang hubungan bilateral, regional dan internasional. Hubungan baik seperti itu pasti akan menghasilkan promosi hubungan di tingkat regional dan internasional, ”katanya.

Kerjasama Irak dengan Iran dalam Pertempuran Melawan Teror

Sementara itu, Sudani mengatakan dia telah mengunjungi Tehran untuk berbicara tentang perluasan hubungan politik dan ekonomi dengan Iran dan tentang perkembangan regional dan internasional terkini.

Dia menekankan perlunya kerja sama dan koordinasi yang erat antara kedua negara bertetangga dalam perang melawan terorisme, ekstremisme, dan narkotika.

“Keamanan kedua negara terintegrasi, saling melengkapi dan tidak terpisahkan, menjadi bagian dari keamanan di seluruh kawasan,” kata perdana menteri Irak.

Menegaskan kembali komitmen pemerintahnya terhadap Konstitusi Irak, Sudani mengatakan Baghdad tidak akan mengizinkan kelompok atau pihak mana pun menggunakan wilayah Irak untuk merugikan atau mengganggu keamanan orang lain.

Kebijakan pemerintah Irak mengatur bahwa wilayah Irak tidak akan pernah digunakan sebagai titik awal untuk merugikan negara tetangga, dia menggarisbawahi.[IT/r]

 
Comment