0
Saturday 10 December 2022 - 10:34
Gejolak Iran:

Gejolak Iran: Ulama Sunni Molavi Abdulvahed Rigi Diculik dan Dibunuh di Tenggara Iran

Story Code : 1029410
Gejolak Iran: Ulama Sunni Molavi Abdulvahed Rigi Diculik dan Dibunuh di Tenggara Iran
Molavi Rigi adalah pemimpin salat Jumat Masjid Imam Hussein di Khash, di provinsi tenggara. Dia juga seorang guru seminari (pondok).

Mehdi Shamsabadi, jaksa provinsi, mengatakan ulama itu hadir di masjidnya pada hari Kamis (8/12), tetapi orang tak dikenal memanggilnya dari pintu belakang, membuatnya duduk di dalam mobil yang tidak memiliki plat nomor.

Shamsabadi mengatakan pasukan lokal telah dimobilisasi untuk menemukan keberadaan ulama itu sejak Kamis, tetapi mayatnya ditemukan di pinggir jalan di Kabupaten Khash. Ulama itu terkena tiga peluru, kata jaksa, menambahkan peluru keluar dari kepalanya.

Pejabat itu juga mengatakan polisi sedang menyelidiki kasus tersebut untuk mendeteksi dan menangkap pelakunya.

Ancaman sebelumnya terhadap Rigi

Cendekiawan Sunni itu sebelumnya memberi tahu tentang ancaman yang dibuat oleh beberapa kelompok anti-Revolusi terhadapnya.

“Bahkan kelompok oposisi telah mengancam saya tetapi [ancaman] ini tidak akan berhasil,” kata Rigi kepada delegasi yang dikirim oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei ke provinsi tersebut.

Cuplikan dialog singkat antara dia dan delegasi menunjukkan penekanannya pada pentingnya pendirian Islam di Iran dan persatuan antara Muslim Syiah dan Sunni.

Dia mengatakan tidak satu orang pun dari masjid yang dia pimpin turun ke jalan untuk berpartisipasi dalam kerusuhan di Khash. “Saya mengatakan kepada mereka bahwa tidak ada yang berhak keluar dari masjid karena kami tahu orang-orang munafik ada di luar sana dan kami tahu apa yang mereka lakukan… kami mengetahui rencana musuh dan orang-orang munafik.”

“Kita mencintai negara ini; Pemimpin adalah teman kita,” katanya. “Negara ini tidak akan baik bagi kita, bagi Islam, dan bahkan bagi keluarga Muslim setelah [jatuhnya] pendirian Islam.”

Provinsi Sistan dan Baluchestan termasuk di antara daerah yang terkena dampak kerusuhan yang didukung asing yang meletus setelah perempuan berusia 22 tahun Mahsa Amini meninggal di rumah sakit pada 16 September, tiga hari setelah dia pingsan di kantor polisi. Investigasi mengaitkan kematian Amini dengan kondisi medisnya, bukan dugaan pemukulan oleh polisi.

Kerusuhan yang kejam, sementara itu, telah merenggut nyawa puluhan orang dan anggota pasukan keamanan, sekaligus memungkinkan serangan teroris di seluruh negeri. Dalam tiga bulan terakhir, para teroris telah membakar fasilitas umum dan menyiksa beberapa anggota Basij dan aparat keamanan hingga tewas serta membunuh warga sipil.[IT/r]
Comment