Setidaknya 157 Orang Tewas dalam Musim Dingin yang Keras di Afghanistan

Negara ini mengalami salah satu musim dingin terdinginnya, dengan suhu turun hingga minus 28 derajat Celcius [minus 18 Fahrenheit] pada awal Januari – jauh di bawah rata-rata nasional antara 0 dan 5 derajat Celcius sepanjang tahun ini, Firstpost melaporkan .

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan [UNOCHA] mengatakan di Twitter pada hari Minggu bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan seperti selimut, pemanas, dan tempat berlindung kepada sekitar 565.700 orang.

“Tapi lebih banyak lagi yang dibutuhkan di tengah salah satu musim terdingin dalam beberapa tahun ini,” tambahnya.

Lebih dari 75.000 ternak juga telah mati akibat kedinginan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan bahwa cuaca dingin di Afghanistan dilaporkan telah membunuh ribuan ternak di wilayah timur, barat dan utara.

“Kehilangan mata pencaharian dan aset semakin membahayakan keluarga Afghanistan pada saat 21,2 juta orang sangat membutuhkan dukungan makanan dan pertanian yang berkelanjutan,” kata OCHA dalam intisari mingguannya.

Kelompok kemanusiaan memberikan dukungan musim dingin kepada keluarga, termasuk pemanas, uang tunai untuk bahan bakar dan pakaian hangat, tetapi distribusi sangat dipengaruhi oleh larangan otoritas de facto terhadap pekerja bantuan LSM perempuan, tambah OCHA.[IT/r]