Islam Times - Protes di Timur Tengah dan Asia Mengecam Pembakaran Quran Denmark

IslamTimes - Beberapa hari setelah pemimpin partai anti-Islam Belanda Pegida merobek halaman-halaman Alquran di luar parlemen Belanda, timpalannya dari Denmark Rasmus Paludan telah berjanji akan membakar salinan kitab suci Islam di kedutaan Turki di Stockholm setiap hari Jumat (27/1) sampai Ankara mengizinkan Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Protes di Berbagai Negara Mayoritas Muslim Menentang Penodaan Kitab Suci Islam Quran oleh Politisi Denmark dan Belanda.

IslamTimes - Para pengunjuk rasa berbaris di Pakistan, Iran, Irak dan Lebanon pada hari Jumat (27/1) setelah politisi anti-Islam Denmark Rasmus Paludan membakar salinan Alquran di luar kedutaan Turki di ibukota Swedia Stockholm pada hari Sabtu 21 Januari.

Polisi di ibu kota Pakistan, Islamabad, menghentikan beberapa pengunjuk rasa yang berusaha mencapai kedutaan Swedia dan Denmark.

Sekitar 200 pengunjuk rasa di ibu kota Lebanon, Beirut, membakar bendera Swedia dan Belanda di luar masjid Mohammed Al-Amin di pusat Lapangan Martir.

Protes terhadap penodaan kitab suci oleh Paludan telah diadakan di Turki.

Beberapa hari sebelum pembakaran buku di Paludan, pemimpin Pegida partai anti-Islam Belanda Edwin Wagensveld merobek halaman-halaman dari salinan Alquran di luar parlemen Umum Serikat Belanda di Den Haag dan mencapnya.

Di Irak, pemimpin politik dan ulama Syiah Muqtada al-Sadr memimpin ratusan pengunjuk rasa di luar masjid Baghdad, di mana negara-negara barat dituduh munafik karena mengizinkan tindakan tersebut atas nama kebebasan berbicara sambil melarang serangan terhadap simbol lain sebagai kejahatan rasial.

Sadr bertanya mengapa “membakar bendera pelangi kaum gay tidak mewakili kebebasan berekspresi,” dan memperingatkan bahwa penistaan terhadap Alquran “akan membawa kemarahan ilahi.”

Paludan, yang memegang kewarganegaraan ganda Denmark dan Swedia Tetangga, memiliki reputasi sebagai provokator serial. Dia telah melakukan aksi yang sama beberapa kali di masa lalu di wilayah ibu kota Denmark Kopenhagen dengan populasi Muslim yang besar. Partai Stram Kurs (Garis Keras) miliknya juga berkampanye untuk pemilihan dengan janji akan mensterilkan penyandang disabilitas.

Turki telah memutuskan pembicaraan dengan Swedia dan sesama pelamar NATO Skandinavia Finlandia atas insiden tersebut, serta penolakan Swedia untuk mengekstradisi 130 warga kelahiran Turki yang diinginkan oleh Ankara.

Turki mengatakan individu yang dicari adalah anggota sepraratis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) atau organisasi internasional ulama Islam yang berbasis di AS Fethullah Gulen, yang dituduh mengobarkan percobaan kudeta terhadap presiden Recep Tayyip Erdogan.

PKK dilarang sebagai kelompok teroris di Turki dan oleh Uni Eropa — yang Swedia dan Finlandia menjadi anggotanya — serta mantan anggota UE Inggris.[IT/r]