0
Sunday 29 January 2023 - 10:19
Yaman dan Ismopobia di Eropa:

Sayyid Al-Houthi: Pembakaran Al-Qur'an Merupakan Deklarasi Perang Melawan Dunia Muslim

Story Code : 1038336
Sayyid Al-Houthi: Pembakaran Al-Qur
Berpidato di sebuah upacara di ibu kota Yaman, Sanaa pada Jumat (27/1) malam, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi menyatakan bahwa penyebaran Islam di masyarakat Eropa dan Barat telah menjadi sumber kekhawatiran terus-menerus bagi musuh-musuh Islam, dan mendorong individu anti-Islam. untuk membakar salinan kitab suci umat Islam untuk menunjukkan keputusasaan.

Dia menekankan bahwa pembakaran Alquran di negara-negara Eropa termasuk dalam kerangka perang permusuhan mereka terhadap masyarakat manusia, dan upaya mereka untuk menjauhkan masyarakat dari Alquran, dan menciptakan permusuhan terhadap Islam.

Pada hari Jumat, ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan membakar Alquran di dekat sebuah masjid dan di luar lokasi Kedutaan Besar Turki di ibu kota Denmark, Kopenhagen.

Paludan telah membuat marah dunia Muslim dengan melakukan protes pembakaran Alquran di ibu kota Swedia, Stockholm, pada 21 Januari. Ekstremis sayap kanan itu telah berjanji untuk melanjutkan aksi tersebut setiap Jumat sampai Swedia diterima di NATO pimpinan AS.

“Pembakaran Al-Qur'an tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun. Itu dianggap tindakan bermusuhan, kriminal, dan tidak senonoh terhadap semua kitab suci,” kata Houthi.

Pemimpin Ansarullah mencatat, “Para penindas mencoba memasang penghalang antara negara-negara dunia dan Alquran, karena mereka melihatnya sebagai bahaya terbesar bagi diri mereka sendiri dan penyelamat terbesar bagi umat manusia.”

“Membakar Al-Qur'an dan menyatakan permusuhan terhadapnya dan Islam sama dengan sikap tidak hormat yang terang-terangan terhadap semua Muslim. Pendekatan seperti itu juga membuktikan sejauh mana kekuatan setan 'marah terhadap Quran dan kelemahan mereka di hadapan kitab suci,' katanya.

Houthi kemudian mengutuk pembakaran Al-Qur'an sebagai tindakan permusuhan terbesar terhadap Islam dan Muslim, menekankan bahwa lobi pro-Zionis berdiri di garis depan kampanye agresif melawan Islam, Quran dan Muslim.

“Pasukan setan mencoba melakukan dosa besar dan kejahatan tercela atas nama kebebasan berpikir dan berbicara, dan meminta dukungan politik dan hukum untuk mereka,” kata pemimpin gerakan Ansarullah itu.[IT/r]
Comment