JPMorgan: Reformasi Peradilan Israel, Ketegangan Geopolitik Berisiko pada Investasi 

“Pasar lokal Zionis Israel telah melihat gejolak dalam risiko istimewa karena meningkatnya ketegangan geopolitik ditambahkan ke kekhawatiran investor atas rencana reformasi peradilan,” laporan itu, yang dirilis pada hari Jumat (3/1).

“Reformasi yudisial telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kekuatan kelembagaan dan iklim investasi di negara ini… Kemerosotan material apa pun dalam kekuatan kelembagaan dapat berdampak pada aliran investasi, namun skala dan waktunya sulit untuk dinilai.”

Laporan memo internal juga mereferensikan kekhawatiran seputar potensi bahaya reformasi peradilan terhadap peringkat kredit negara Israel, mencatat bahwa "Mungkin juga ada risiko penurunan peringkat kredit negara Israel, tetapi kami memperkirakan dampak pasar dari hal itu akan terbatas."

JP Morgan membandingkan risiko tinggi Zionis Israel terhadap investor dengan kejadian serupa yang terjadi di Polandia. Menyusul reformasi peradilan baru-baru ini pada akhirnya berdampak pada daya tariknya bagi investor; JP Morgan telah menyarankan agar reputasi Zionis Israel di kalangan investor asing dapat mengikuti.

“Reformasi peradilan dapat memiliki investasi jangka menengah dan implikasi pertumbuhan yang sulit dihitung. Kami membandingkannya dengan reformasi yudisial Polandia setelah kemenangan pemilihannya pada tahun 2015 yang tampaknya telah menyebabkan beberapa keterlambatan dalam aliran FDI, kata laporan tersebut, menegaskan kembali bahwa “Penurunan peringkat kredit juga merupakan risiko.”

Laporan itu muncul beberapa hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunjuk JPMorgan dan sesama raksasa perbankan AS Goldman Sachs sebagai bukti bahwa proposal yudisial tidak mengusir calon investor.[IT/r]