Islam Times - Hamas Peringatkan Bibi: Ekspansionisme dan Permukiman Ilegal “Israel” Tidak Akan Membawa Keamanan

Hamas Peringatkan Bibi: Ekspansionisme dan Permukiman Ilegal “Israel” Tidak Akan Membawa Keamanan

IslamTimes - Gerakan perlawanan Hamas Palestina telah mengutuk "kebijakan pendudukan rasis" rezim Zionis "Israel", memperingatkan bahwa permukiman ilegal tidak akan menjadi tempat yang aman bagi pemukim Zionis "Israel", karena Tel Aviv terus membangun permukiman ilegal baru dan menghancurkan lebih banyak rumah warga Palestina.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan Zionis "Israel" mewakili eskalasi berbahaya yang tidak akan membawa keamanan atau stabilitas bagi para pemukim ilegal, dan tidak akan memberikan legitimasi atau kedaulatan pendudukan atas tanah Palestina yang diduduki.

Ia memperingatkan bahwa pemerintah Zionis "Israel" "semata-mata memikul tanggung jawab atas konsekuensi perumahan pemukim di dekat Jalur Gaza dan menempatkan mereka dalam bahaya, dan memikul tanggung jawab penuh atas eskalasi permukimannya di seluruh Tepi Barat."

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam mengekang kebijakan pendudukan rasis yang mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan itu,” bunyi pernyataan itu.

Sebelumnya pada hari yang sama, rezim Zionis “Israel” menyetujui pembangunan pemukiman ilegal baru di dekat Jalur Gaza yang terkepung.

Dalam sebuah tweet, perdana menteri sayap kanan entitas Zionis “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan, “Bekerja sama dengan menteri konstruksi dan perumahan, Yitzhak Goldknopf, kami memutuskan hari ini selama sesi kabinet untuk membangun pemukiman baru di dekat Jalur Gaza.”

Perkembangan tersebut terjadi beberapa hari setelah pejabat Zionis “Israel” memberi lampu hijau untuk rencana membangun hampir 1.200 unit serta bangunan lain untuk tujuan komersial dan publik di tanah Palestina yang disita di lingkungan al-Thuri, Jabel al-Mukaber dan Sur Baher, serta di pemukiman ilegal Kiryat HaYovel, Arnona dan Katamonim.

Sementara entitas Zionis “Israel” terus maju untuk membangun dan memperluas permukiman ilegalnya, komunitas dan kota Palestina di al-Quds yang diduduki dan beberapa daerah lain di Tepi Barat yang diduduki terus ditolak haknya untuk membangun rumah dan properti, atau harus tanpa daya. saksikan tentara Zionis “Israel” menghancurkan rumah mereka, di bawah berbagai tuduhan yang dimaksudkan untuk mencegah perluasan kota dan lingkungan Palestina.

Dalam konteks ini, sumber-sumber Zionis “Israel” mengatakan pada Minggu (5/2) malam bahwa rezim sedang bersiap untuk menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung lebih dari 100 warga Palestina, termasuk anak-anak, di kota Silwan, selatan Masjid al-Aqsa.

Sumber tersebut mengatakan lebih dari 500 tentara dan petugas polisi Zionis "Israel" akan menghancurkan seluruh properti pada hari Selasa atau Rabu.

Meningkatnya penghancuran rumah di beberapa bagian al-Quds [Yerusalem] dan Tepi Barat yang diduduki mencerminkan kebijakan yang dirumuskan oleh menteri sayap kanan ekstremis dari pemerintahan baru “Israel” yang dipelopori oleh anggota parlemen sayap kanan “Israel” ekstremis, Itamar Ben- Gvir. KAN Channel Zionis “Israel” mengatakan pejabat keamanan Zionis “Israel” telah memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat menyebabkan serangkaian kekerasan di Timur al-Quds [Yerusalem].

Entitas Zionis “Israel” telah meningkatkan aktivitas pembangunan permukiman ilegal yang bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334, yang menyatakan permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds Timur [Yerusalem] “merupakan pelanggaran mencolok menurut hukum internasional.”

Lebih dari 600.000 “orang Zionis Israel” tinggal di lebih dari 230 permukiman yang dibangun sejak pendudukan Zionis “Israel” tahun 1967 di Tepi Barat dan al-Quds Timur [Yerusalem]. Semua pemukiman Zionis "Israel" adalah ilegal menurut hukum internasional. Dewan Keamanan PBB mengutuk aktivitas penyelesaian entitas di wilayah pendudukan dalam beberapa resolusi.[IT/r]