Barcelona Putuskan Hubungan dengan Apartheid “Israel”

Dalam suratnya kepada Perdana Menteri Zionis “Israel” Benjamin Netanyahu, Colau memberitahunya tentang penangguhan semua hubungan antara ibu kota Catalan dan Tel Aviv, termasuk perjanjian kembar yang ditandatangani 25 tahun lalu.

Keputusan tersebut, menurut laporan media, telah diadopsi "sampai otoritas Zionis 'Israel' mengakhiri pelanggaran sistematis hak asasi manusia terhadap penduduk Palestina."

Menurut Colau, langkah tersebut diambil secara sepihak melalui keputusan walikota.

“Anda harus membuat gerakan yang kuat untuk mengajak orang bekerja demi perdamaian. Dalam hal ini, kami membuat penangguhan hubungan dengan Zionis 'Israel', yang kami yakini akan bersifat sementara,” tegas Colau.

Media Zionis "Israel" mengatakan bahwa "Walikota telah aktif melawan Zionis  'Israel' selama bertahun-tahun, dan langkah ini muncul setelah petisi yang mengumpulkan tanda tangan 4.000 penduduk dan 100 organisasi pendukung Palestina menyerukan boikot Zionis  'Israel'."

Walikota mengindikasikan bahwa keputusan itu “rumit dan sulit,” tetapi “itu mendapat dukungan lebih dari 100 partai dan ribuan penduduk.”

Colau, pemimpin En Comú Podem, mengatakan situasi Palestina adalah "kejahatan apartheid," mengecam "pelanggaran sistematis hak asasi manusia selama beberapa dekade, pendudukan dan penjajahan ilegal wilayah Palestina terhadap semua pendapat Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Sebagai walikota, “Saya tidak bisa tetap pasif dalam menghadapi pelanggaran sistematis terhadap hak-hak dasar penduduk Palestina,” bunyi surat itu.[IT/r]