0
Tuesday 14 March 2023 - 09:37
Migas Iran:

Ekspor Minyak Iran Mencapai Level Tertinggi Sejak Pengenaan Kembali Sanksi AS pada 2018

Story Code : 1046593
Ekspor Minyak Iran Mencapai Level Tertinggi Sejak Pengenaan Kembali Sanksi AS pada 2018
Javad Owji mengatakan bahwa negara itu mengekspor 83 juta barel minyak lebih banyak pada tahun berjalan (mulai 21 Maret 2022) dibandingkan dengan tahun kalender Iran sebelumnya yang berjalan Maret 2021-2022.

Dia menambahkan bahwa angka tersebut mewakili 190 juta barel lebih banyak dari dua tahun sebelumnya, mengatakan bahwa ekspor gas meningkat 15 persen pada 2022-2023 dibandingkan dengan tahun Iran sebelumnya.

Owji mengaitkan lonjakan tersebut dengan eksploitasi semua kapasitas, pemasaran, dan kontrak yang dimodifikasi.

Awal bulan ini, menteri perminyakan Iran mengatakan ekspor minyak mentah dari negara itu akan semakin meningkat dalam beberapa bulan mendatang meskipun tekanan sanksi AS terhadap sektor energi Iran semakin meningkat.

Owji mengatakan pada saat itu ekspor minyak Iran telah mencapai tingkat yang signifikan pada bulan Februari di tengah upaya negara tersebut untuk mengatasi sanksi dan memompa lebih banyak minyak ke pasar di Asia Timur.

"Penjualan minyak Iran selama bulan lalu (Februari) cukup besar meskipun ada sanksi dan diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang," kata menteri seperti dikutip oleh kantor berita resmi IRNA.

Pada bulan Januari, angka-angka oleh layanan pelacakan kapal tanker internasional menunjukkan bahwa ekspor minyak dari Iran pada akhir 2022 telah mencapai rekor yang tidak pernah terlihat sejak negara itu dikenai sanksi AS hampir lima tahun lalu.

Angka tersebut menunjukkan bahwa Iran telah memompa lebih dari 1,2 juta barel minyak per hari ke pasar ekspor akhir tahun lalu dan menunjukkan bahwa pengiriman minyak mentah Iran terus meningkat pada awal 2023 dengan ekspor yang lebih tinggi ke China dan Venezuela.

Iran telah mampu memasok volume minyak yang meningkat ke pembeli swasta di China dan pasar lain dalam beberapa bulan terakhir meskipun ada sanksi AS yang melarang pembelian pengiriman minyak negara itu.[IT/r]
Comment