Sampah Menumpuk di Jalan-Jalan Paris Saat Pertempuran Pensiun Prancis masih Berlangsung

“Saat pemulung mogok, para tukang sampah marah.” Permainan kata ikonik Jacques Prévert telah lama menjadi slogan favorit kaum kiri Prancis – dan memang dari semua pendukung hak pekerja untuk meletakkan alat mereka sebagai protes.

Dua bulan dalam pergumulan sengit mengenai reformasi pensiun, dan dengan sampah yang menumpuk di jalan-jalan Paris dan kota-kota lain, kata-kata penyair Prancis itu bergema dengan perselisihan perburuhan yang telah berhasil dibingkai ulang oleh para penentang reformasi Macron sebagai pertempuran untuk keadilan sosial.

Pertarungan atas perombakan pensiun andalan Macron – dan sangat tidak populer – kini telah memasuki tahap terakhir, bergerak melalui wilayah politik yang rumit di parlemen bahkan ketika serikat pekerja dan pengunjuk rasa terus menantangnya di jalan.

Pada intinya adalah rencana untuk menaikkan usia pensiun minimum negara dari 62 menjadi 64 tahun dan memperketat persyaratan untuk pensiun penuh, yang menurut pemerintah diperlukan untuk menyeimbangkan pembukuan di tengah pergeseran demografi. Serikat, bagaimanapun, mengatakan langkah-langkah yang diusulkan sangat tidak adil, terutama mempengaruhi pekerja berketerampilan rendah yang memulai karir mereka lebih awal dan secara fisik menguras pekerjaan, serta perempuan dengan karir terputus-putus.[IT/r]