Islam Times - Korea Utara Mengumumkan Uji Coba 'Drone Serang Nuklir Bawah Air'

IslamTimes - Korea Utara mengatakan telah menguji, apa yang disebutnya, drone serangan nuklir bawah laut yang mampu menimbulkan kerusakan besar pada target musuh.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi melaporkan pada hari Jumat (24/3), mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara pribadi mengawasi tes tersebut.

Gambar yang dirilis oleh surat kabar Rodong Sinmun Pyongyang menunjukkan Kim tersenyum dan apa yang tampak seperti ledakan bawah air.

“Drone nuklir serang bawah air ini dapat dikerahkan di pantai dan pelabuhan mana pun atau ditarik oleh kapal permukaan untuk operasi,” kata laporan KCNA.

Misi senjata itu adalah untuk "menyusup secara diam-diam ke perairan operasional dan membuat tsunami radioaktif berskala super...untuk menghancurkan kelompok penyerang angkatan laut dan pelabuhan operasional utama musuh," tambahnya.

Laporan itu, sementara itu, menyalahkan musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Korea Selatan, karena menyebabkan memburuknya situasi keamanan di Semenanjung Korea melalui latihan militer berturut-turut.

Sekutu meluncurkan latihan militer terbaru, yang dijuluki "Perisai Kebebasan 23", Senin lalu. Latihan 11 hari diadakan dalam skala yang tidak pernah terlihat sejak 2017, menampilkan latihan lapangan, termasuk pendaratan amfibi.

Pyongyang memandang latihan perang sebagai latihan potensial untuk invasi wilayahnya.

KCNA juga menggambarkan Freedom Shield sebagai latihan untuk "menduduki" Korea Utara. Latihan "drone serangan nuklir bawah laut" Pyongyang telah diadakan "untuk mengingatkan musuh akan krisis nuklir yang sebenarnya," tambah badan itu.

Awal pekan ini, Kim mendesak peningkatan kemampuan kekuatan nuklir negara itu ke tingkat siap untuk "serangan" yang sebenarnya terhadap musuh.

Pemimpin Korea Utara mengatakan pada saat itu bahwa Korea Utara "tidak dapat benar-benar mencegah perang hanya dengan fakta bahwa itu adalah negara senjata nuklir," menurut KCNA. Negara itu hanya dapat mencapai tujuannya, tambahnya, "ketika kekuatan nuklir disempurnakan sebagai sarana yang benar-benar mampu melancarkan serangan terhadap musuh."[IT/r]