“Israel” Tanpa 200 Pilot Angkatan Udara!

Kelompok pilot senior, beberapa di antaranya "memimpin operasi rahasia Zionis 'Israel'," mengatakan bahwa mereka membuat keputusan setelah pidato Kamis (23/3) malam entitas apartheid Benjamin Netanyahu dan akan mempertimbangkan kembali keputusan mereka dalam waktu dua minggu.

Serangan yang dilaporkan oleh pilot pesawat tempur senior ini bergabung dengan serangan sebelumnya yang dilakukan oleh 37 dari 40 pilot pesawat tempur yang ditempatkan di skuadron tempur ke-69 Angkatan Udara Zionis Israel pada awal Maret. Pilot akhirnya mundur dari protes mereka setelah disepakati bahwa mereka akan mengadakan dialog mengenai reformasi “peradilan” sebagai bagian dari pelatihan.

Dilaporkan pada hari Kamis bahwa Menteri Perang Yoav Gallant bermaksud untuk menuntut penghentian undang-undang yang disebut "reformasi peradilan" karena potensi kerusakannya pada tentara Zionis "Israel".

Laporan mencatat bahwa Menteri Perang memberi pengarahan kepada Netanyahu tentang pembagian internal dalam militer Zionis "Israel" yang disebabkan oleh reformasi yang diusulkan, dengan alasan bahwa ketegangan antara tentara Zionis "Israel" dan pemerintah menjadi tidak dapat dipertahankan.[IT/r]