Penolakan Timnas U-20 Israel ke RI, BNPT Ingatkan Jaga Kepercayaan Dunia

"Ya yang penting kita semua tidak memilih jalan kekerasan dalam menyikapi ini. Semua aspirasi disampaikan masyarakat pasti tentunya nanti akan jadi pembahasan. Tentunya saya tidak berkapasitas untuk menentukan bagaimana akhirnya nanti aspirasi yang berkembang. Tetapi nanti tentunya ada keputusan yang bijak yang tentunya harus melihat dalam perspektif bermacam-macam, ada perspektif olahraga, karena ini kan event olahraga. Tetapi saya tidak dalam kapasitas menjawab itu," kata Boy Rafli, (25/3/2023).

Boy mengatakan munculnya aspirasi penolakan kedatangan Timnas U-20 Israel merupakan hal wajar dalam negara demokrasi. Dia mengajak semua elemen masyarakat tak menyikapi hal ini dengan kekerasan.

"Kami hanya mengajak kepada semua untuk tidak mengedepankan jalan kekerasan. Aspirasi sebagai negara demokrasi adalah wajar karena itulah hakikat dari kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum yang dijamin dalam konstitusi negara kita. Yang penting dari sisi soft approach, kita mengajak untuk semua elemen untuk tidak mengaktualisasikan dengan bentuk kekerasan ekstrem apalagi," ujarnya.

Lebih lanjut, Boy juga mengingatkan kepercayaan dunia internasional yang diberikan kepada Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia mengajak setiap pihak untuk bersama menjaga kepercayaan tersebut.

"Tentunya kita mengajak untuk menjaga kepercayaan yang diberikan dunia internasional kepada kita untuk menjadi tuan rumah event internasional Piala Dunia U-20. Ini berkaitan juga dengan nama baik negara. Oleh karena itu, kita harus dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi siapa pun," ujarnya.

Diketahui, sejumlah kepala daerah telah berkomentar soal tim Israel di Piala Dunia U-20, di antaranya Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Koster dan Ganjar secara terang-terangan menolak kehadiran Timnas Israel U-20 untuk bermain di wilayahnya.