Islam Times - Protes Paris Berubah Menjadi Kekerasan

IslamTimes - Protes reformasi pensiun di Paris berubah menjadi kekerasan pada hari Selasa (28/3), ketika kelompok perusuh bertopeng bentrok dengan polisi anti huru hara. Pihak berwenang mengatakan hampir 100.000 orang berbaris di ibu kota Prancis, karena kemarahan publik atas rencana reformasi pensiun pemerintah menolak mereda.

Demonstran berpakaian hitam melemparkan batu ke arah polisi, yang ditanggapi dengan pentungan massa

Pawai dimulai dengan damai, tetapi ketika massa mendekati tujuannya di Place de la Nation di timur pusat kota, para aktivis berpakaian hitam membakar etalase, mendorong polisi untuk menyerang massa dengan tongkat terhunus. Demonstran dipukul mundur dan meriam air dibawa keluar untuk membubarkan demonstran.

Rekaman video menunjukkan jajaran petugas menghujani barisan demonstran paling depan, beberapa di antaranya menanggapi dengan melemparkan batu dan proyektil lainnya.

Beberapa video yang diposting ke media sosial menunjukkan petugas memukuli kelompok demonstran yang tampaknya tidak terkait dengan perusuh bertopeng.

Demonstran di daerah lain di kota membakar tong sampah dan menyebabkan kerusakan pada etalase toko yang tidak diketahui jumlahnya.

Otoritas kota mengatakan bahwa 93.000 orang ikut serta dalam protes tersebut, turun dari 119.000 pada unjuk rasa serupa Kamis lalu. Sebanyak 740.000 orang melakukan protes di kota-kota di seluruh Prancis, kata kementerian dalam negeri. Serikat buruh dan penyelenggara protes telah berulang kali menuduh pemerintah kurang memperhatikan kehadiran, dengan serikat CGT memperkirakan jumlah pemilih di Paris saja mencapai 450.000.

Sebelum unjuk rasa, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengerahkan 13.000 petugas polisi tambahan ke berbagai lokasi di seluruh Prancis, 5.000 di antaranya di Paris. Mengumumkan mobilisasi pada Senin malam, Darmanin mengatakan bahwa kekuatan seperti itu diperlukan karena “lebih dari 1.000 aktivis radikal” bersiap untuk memicu kekerasan dalam protes tersebut.

Prancis dilanda protes dan kerusuhan terus-menerus sejak Presiden Emmanuel Macron melewati parlemen awal bulan ini untuk mengesahkan undang-undang yang menaikkan usia pensiun sebagian besar pekerja dari 62 menjadi 64 tahun. Lebih dari satu juta demonstran turun ke jalan di seluruh Prancis Kamis lalu, dan lebih banyak lagi dari 450 ditangkap di Paris setelah bentrok dengan polisi dan menyalakan api.[IT/r]