0
Wednesday 31 May 2023 - 03:14
Krisis HAM di Saudi Arabia:

Kecaman Luas terhadap Eksekusi 'Sewenang-wenang' Saudi terhadap 2 Warga Bahrain

Story Code : 1061035
Kecaman Luas terhadap Eksekusi
Arab Saudi mengumumkan pada hari Senin (29/5) bahwa mereka mengeksekusi dua pria Bahrain, Jaafar Sultan dan Sadeq Thamer, setelah diduga dihukum karena “merupakan kelompok militan yang ingin mengguncang dua kerajaan Timur Tengah,” menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Saudi.

Eksekusi dilakukan pada Senin (29/5) pagi di Provinsi Timur yang didominasi Syiah di Arab Saudi. Sultan dan Thamer telah ditangkap di Arab Saudi pada tahun 2015.

Demonstrasi kemarahan meletus di seluruh Bahrain mengutuk eksekusi tersebut, dengan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah di Saudi dan Bahrain.

Kelompok oposisi Syiah Masyarakat Al-Wefaq mengecam eksekusi tersebut, menuduh rezim Saudi melakukan kejahatan.

Eksekusi “adalah dosa dan eksekusi politik yang tidak memenuhi standar moral dan hukum minimum.”

Ulama terkemuka Ayatollah Sheikh Issa Qassem juga mengutuk tindakan Saudi, menggambarkannya sebagai kejahatan terhadap rakyat Bahrain. Dalam kontak telepon dengan keluarga kedua syuhada, Ayatollah Qassem menyampaikan belasungkawa, sambil memuji pengorbanan yang dilakukan oleh mereka.

“Pengadilan yang Sangat Tidak Adil”

Amnesty International dan kelompok hak asasi lainnya mengkritik persidangan mereka sebagai sangat tidak adil.

Tahun lalu, kelompok hak asasi itu mengkritik persidangan dan vonis Oktober 2021 mereka, menambahkan mereka juga menghadapi tuduhan "partisipasi dalam protes anti-pemerintah di Bahrain."

“Jaafar dan Sadeq tidak memiliki akses ke perwakilan hukum selama penahanan dan interogasi pra-sidang mereka,” kata kelompok hak asasi itu dalam sebuah pernyataan pada Mei 2022.

“Menurut dokumen pengadilan, mereka mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka disiksa dan pengakuan mereka diambil di bawah tekanan,” tambah pernyataan Amnesty.

“Pembnuhan Sewenang-wenang”

Mengomentari eksekusi hari Senin, direktur Institut Hak dan Demokrasi Bahrain Sayyid Ahmed Alwadai mengatakan bahwa eksekusi harus dikategorikan sebagai kematian sewenang-wenang.

Bahrain memprotes eksekusi Saudi

"Eksekusi ini sewenang-wenang karena kedua pria itu dipaksa mengaku di bawah siksaan yang kemudian digunakan sebagai bukti terhadap mereka selama persidangan yang tidak adil, sebuah praktik yang dilarang oleh hukum internasional," kata Alwadaei dalam pernyataan yang diberikan kepada Middle East Eye.

“Pimpinan Saudi merasa mereka kebal dari konsekuensi apa pun ketika mereka mengeksekusi orang yang telah mereka siksa. Rezim Bahrain terlibat karena mereka gagal bertindak untuk menyelamatkan nyawa warganya, memberikan lampu hijau kepada Saudi untuk melanjutkan eksekusi mereka.”[IT/r]
Comment