0
Friday 9 June 2023 - 04:36
China - Kuba:

WSJ: China Akan Mendirikan Pangkalan Mata-mata di Kuba 

Story Code : 1062780
WSJ: China Akan Mendirikan Pangkalan Mata-mata di Kuba 
Beijing dilaporkan setuju untuk membayar Havana miliaran dolar untuk membangun fasilitas pengawasan elektronik yang berfokus pada AS

Menurut outlet tersebut, pangkalan mata-mata, yang akan berlokasi sekitar 100 mil (160 km) dari negara bagian Florida, akan memungkinkan dinas intelijen China melacak lalu lintas pengiriman AS dan mengambil komunikasi elektronik di seluruh bagian tenggara negara itu, yang menampung sebuah sejumlah besar pangkalan militer.

Para pejabat juga mengatakan kepada WSJ bahwa China diduga setuju untuk membayar "beberapa miliar dolar" ke Kuba untuk proyek tersebut dan bahwa kedua negara pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan. Sumber outlet tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang di mana tepatnya pangkalan akan dibangun atau apakah konstruksi sudah dimulai.

“Meskipun saya tidak dapat berbicara tentang laporan khusus ini, kami sangat menyadari — dan telah berbicara berkali-kali dengan — upaya Republik Rakyat China untuk berinvestasi dalam infrastruktur di seluruh dunia yang mungkin memiliki tujuan militer, termasuk di belahan bumi ini,” Keamanan Nasional Juru bicara dewan John Kirby mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagai tanggapan atas klaim WSJ. “Kami memantaunya dengan cermat, mengambil langkah-langkah untuk melawannya, dan tetap yakin bahwa kami dapat memenuhi semua komitmen keamanan kami di dalam negeri, di kawasan, dan di seluruh dunia,” tambahnya.

Baik kedutaan besar China maupun Kuba di Washington belum menanggapi laporan tentang dugaan kesepakatan tersebut.

Terlepas dari sifat laporan WSJ yang belum dikonfirmasi, sejumlah politisi dan pakar AS telah menyatakan keprihatinan atas dugaan rencana China untuk membangun pangkalan mata-mata di halaman belakang Washington.

“Mendirikan fasilitas ini menandakan fase eskalasi baru dalam strategi pertahanan China yang lebih luas,” kata Craig Singleton dari Yayasan Pertahanan Demokrasi yang berbasis di Washington kepada WSJ. “Ini sedikit pengubah permainan,” tambahnya, mencatat bahwa “pemilihan Kuba juga sengaja provokatif.”

Ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat pada awal Februari, ketika otoritas AS mengatakan mereka melihat balon mata-mata China di atas wilayah Amerika dan menembak jatuh. Beijing menyatakan bahwa balon itu hanyalah sebuah penyelidikan meteorologi yang berakhir di wilayah udara AS secara tidak sengaja, tetapi para pejabat AS menyatakan bahwa perangkat itu digunakan oleh China untuk mengumpulkan intelijen.[IT/r]
Comment