Islam Times - Jaring Laba-laba: 40% “Orang Israel” Sedang Memikirkan Emigrasi

IslamTimes - Apa yang disebut “Lembaga Kebijakan Rakyat Yahudi” (JPPI) mengungkapkan bahwa penilaian tahunan baru pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 37% “warga Zionis Israel” saat ini memiliki atau berencana untuk memperoleh paspor asing dengan tujuan beremigrasi.

Menurut lembaga tersebut, angka yang mengkhawatirkan ini menggarisbawahi krisis yang semakin mendalam di Zionis “Israel” dan menimbulkan pertanyaan tentang ketahanan entitas tersebut.

Laporan JPPI lebih lanjut memberikan gambaran yang meresahkan tentang masyarakat Zionis “Israel”.

Laporan ini juga menyoroti terkikisnya rasa saling menghormati di antara “warga Zionis Israel” yang memiliki latar belakang ideologi berbeda.

Mungkin yang paling memprihatinkan adalah penurunan dramatis tingkat kenyamanan “warga Zionis Israel” yang tinggal di entitas tersebut.

Selama setahun terakhir, persentase mereka yang merasa tidak nyaman meningkat dari 20% menjadi 32%, sementara mereka yang merasa nyaman menurun dari 76% menjadi 65%. Bahkan pendukung sayap kanan, yang biasanya merupakan kelompok yang lebih kohesif, mengalami penurunan tingkat kenyamanan dari 55% pada Februari 2023 menjadi 43% pada Juli.

Tren ini telah menyebabkan banyak “warga Zionis Israel” mempertimbangkan emigrasi sebagai solusi potensial terhadap tantangan yang mereka rasakan dalam entitas tersebut. Hampir 40% dari “warga Zionis Israel” yang mempertimbangkan untuk memperoleh paspor asing dan meninggalkan entitas tersebut mewakili sebagian besar populasi, dan angka ini bahkan lebih tinggi lagi di kalangan “warga Zionis Israel” yang konservatif dan individu yang memiliki paspor asing.

Dalam survei paralel yang dilakukan di kalangan Yahudi Amerika mengenai perasaan mereka terhadap krisis politik dan sosial di Zionis “Israel”, respons yang dominan adalah “kecemasan” tidak peduli skala ideologi/politik apa yang mereka identifikasi.

Di antara mereka yang mendefinisikan dirinya sebagai orang yang sangat liberal”, 19% mengatakan mereka merasa jijik, dan di antara mereka yang mendefinisikan dirinya sebagai “tengah”, 21% menyatakan kebingungan. Di antara mereka yang mengidentifikasi diri sebagai Konservatif dan Reformasi, 24% menyatakan "kemarahan" terhadap krisis yang terjadi di Zionis “Israel” saat ini.[IT/r]