Islam Times - Amir Abdollahian: Pembunuhan Bayi Karakteristik Rezim 'Israel'

IslamTimes - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyebut rezim Zionis ‘Israel’ terkenal karena membunuh anak-anak Palestina dimana puluhan orang telah terbunuh sepanjang tahun ini.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh diplomat top Iran dalam sebuah tweet pada kesempatan peringatan kematian anak laki-laki berusia 12 tahun Muhammad al-Durrah dalam pelukan ayahnya di Jalur Gaza.

Berduka atas kehilangan tersebut, Amir Abdollian berkata, “Pembunuhan bayi adalah karakteristik rezim Zionis ‘Israel’”, dan mencatat bahwa “sejak awal tahun 2023, 40 anak-anak Palestina telah menjadi martir oleh apartheid, rezim Zionis palsu.”

Muhammad al-Durrah terbunuh oleh tembakan Zionis ‘Israel’ pada tanggal 30 September 2000, hari kedua Intifada Kedua [pemberontakan] melawan rezim Zionis ‘Israel’.

Sebuah video yang memperlihatkan Muhammad dan ayahnya, Jamal, berlindung di dekat tong air beton di tengah hujan peluru sesaat sebelum kematian Muhammad memicu kemarahan di seluruh dunia.

Selama beberapa bulan terakhir, Zionis ‘Israel’ telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Akibat serangan ini, puluhan warga Palestina menjadi martir dan banyak lainnya ditangkap.

Lebih dari 200 warga Palestina menjadi martir tahun ini di wilayah pendudukan Palestina dan Jalur Gaza yang terkepung. Mayoritas korban jiwa tercatat di Tepi Barat.

PBB mengatakan tahun 2023 adalah tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak mereka mulai mencatat jumlah korban jiwa hampir dua dekade lalu.

Sebelumnya, tahun 2022 merupakan tahun paling mematikan dengan 150 warga Palestina menjadi martir, 33 di antaranya adalah anak di bawah umur, menurut PBB.

Meningkatnya jumlah korban jiwa tahun lalu mendorong para ahli PBB untuk mengutuk perlakuan terhadap warga Palestina, termasuk serangan terhadap rumah mereka dan penghancuran properti mereka.[IT/r]