Islam Times - Politisi Dunia Menyerukan ICC untuk Menyelidiki Israel atas Genosida di Gaza

IslamTimes - Lebih dari 60 politisi telah meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki Zionis Israel karena melakukan genosida di Jalur Gaza yang dilanda perang.

Lebih dari 60 politisi sayap kiri dari Eropa dan Amerika Latin meluncurkan petisi pada hari Selasa (14/11) yang menyerukan ICC untuk menyelidiki rezim Zionis Israel karena menyebabkan genosida di Jalur Gaza 39 hari setelah mereka mengobarkan perang brutal terhadap penduduk yang diblokade dengan ketat. daerah kantong Palestina.

“Kami tidak akan membiarkan genosida jika kami diam dan terlibat. Jika Anda tidak menghentikan kebrutalan pada waktunya, hal ini akan menyeret Anda ke dalamnya,” kata Menteri Hak Sosial Spanyol, Ione Belarra, saat meluncurkan inisiatif tersebut, seperti yang dilaporkan kantor berita resmi Turki, Anadolu.

Petisi tersebut menyebutkan sejumlah pemimpin Zionis Israel akan diperiksa atas tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menteri urusan militer, Yoav Galant, dan menteri keuangan Bezalel Smotrich.

Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan atas penindasan dan kehancuran rezim Zionis Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

Menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza, 11.255 warga Palestina, termasuk 4.630 anak-anak dan 3.130 wanita, tewas dan lebih dari 29.000 lainnya terluka dalam serangan Zionis Israel.

Petisi tersebut menekankan bahwa ICC memiliki cukup bukti untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Galant, dan juga menyerukan diakhirinya “pendudukan, apartheid dan perluasan proyek kolonial … Zionis Israel.”

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Belarra, bersama dengan puluhan politisi sayap kiri terkemuka lainnya, termasuk Jeremy Corbyn dari Partai Buruh Inggris, Manon Aubry dari Insoumise Perancis, Joana Mortagua dari Blok Kiri Portugal, dan Peter Mertens dari Partai Pekerja Belgia.

Karena petisi ini terbuka untuk ditandatangani oleh siapa saja, petisi – berjudul “Keadilan untuk Gaza” – sejauh ini telah ditandatangani oleh ratusan orang, mulai dari pensiunan hingga guru dan insinyur di seluruh dunia.

Tujuannya adalah untuk “menyatukan beragam suara dari masyarakat sipil internasional, para pemimpin dan perwakilan politik, serta warga negara di seluruh dunia” untuk meminta ICC bertindak sekarang.

Sebelumnya, jaksa ICC Karim Khan telah memperingatkan bahwa kantornya sedang mengumpulkan bukti-bukti yang dapat menghasilkan penyelidikan internasional terhadap para pemimpin politik dan militer Zionis Israel, karena entitas pendudukan terus menggempur hampir seluruh wilayah dan fasilitas di wilayah yang diblokade, termasuk rumah sakit, sekolah dan bangunan tempat tinggal.

Zionis Israel, seperti Amerika Serikat, bukan anggota ICC. Mereka menolak untuk bekerja sama dengan pengadilan pada tahun 2021 atas penyelidikan kejahatan perang terhadap situasi di wilayah Palestina yang diduduki.[IT/r]