Islam Times - Rusia Mengecam DK PBB karena Mengabaikan Serangan terhadap Konsulat Iran

IslamTimes - Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu (14/4), Perwakilan Tetap Rusia, Vassily Nebenzia, mengutuk kelambanan Dewan Keamanan terkait serangan Zionis Israel terhadap konsulat Iran di Suriah, dan juga menyerukan diakhirinya pertumpahan darah di Timur Tengah.

Wakil Tetap Rusia mengkritik "Israel" karena tidak mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menurutnya merupakan "tindakan tidak hormat yang jelas terhadap Dewan Keamanan."

“Sangat disesalkan bahwa, tidak seperti pertemuan hari ini, Anda tidak mengusulkan untuk menyampaikannya kepada Dewan pada tanggal 2 April,” katanya, menyoroti bahwa Rusia mengadakan pengarahan darurat untuk mengatasi serangan Zionis Israel di gedung konsuler di Damaskus.

Nebenzia mengkritik Zionis "Israel" karena ketidakpatuhannya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, dan menyebutnya sebagai "tindakan tidak hormat yang jelas-jelas ditunjukkan kepada Dewan, kepada Anda semua yang duduk di sini sebagai anggota, dan sama sekali mengabaikan keputusan yang dibuat oleh Dewan Keamanan. ."

“Konfrontasi tingkat tinggi dan pertumpahan darah ini harus dihentikan. Kami pikir ini mendesak bagi seluruh komunitas internasional untuk melakukan semua upaya yang diperlukan untuk meredakan situasi,” kata Nebenzia.

Hal ini terjadi setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada Duta Besar Zionis Israel untuk Rusia Simon Halperin pada hari Minggu bahwa Zionis ‘Israel’ tidak pernah mengutuk serangan Ukraina terhadap wilayah Rusia.

Pernyataannya muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Halperin kepada Sputnik sebelumnya bahwa entitas Zionis Israel mengharapkan Rusia mengutuk serangan balasan Iran terhadap Zionis “Israel”.

“Simona, tolong ingatkan saya, kapan Zionis Israel mengutuk setidaknya satu serangan rezim Kiev di wilayah Rusia? Anda tidak ingat? Saya juga tidak. Sebaliknya, saya ingat pernyataan rutin pejabat Zionis Israel yang mendukung tindakan [Ukraina Presiden Volodymyr] Zelensky,” kata Zakharova di Telegram.[IT/r]