Hizbullah: Israel Tidak Akan Diizinkan untuk Menetapkan Aturan pada Konflik Suriah

Dalam wawancara dengan televisi Lebanon pada hari Senin (16/4), Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, memperingatkan bahwa serangan udara Israel terhadap pangkalan udara T-4, yang terletak di provinsi Homs barat-tengah Suriah, tidak akan dibiarkan tanpa jawaban.

Serangan itu, yang terjadi pada 9 April, melibatkan dua pesawat tempur F-15 Israel dengan menggunakan ruang udara Lebanon untuk menargetkan pangkalan udara Suriah dengan rudal, menewaskan lebih dari selusin orang, termasuk tujuh penasehat militer Iran.

"Dengan membom pangkalan militer T-4, Zionis Israel ingin menciptakan persamaan yang menunjukkan bahwa dia mengendalikan aturan konflik, dan ini tidak dapat diterima oleh kami," kata pejabat senior Hizbullah.

Rezim secara sporadis melakukan serangan semacam itu terhadap Suriah dengan menggunakan langit Lebanon. Menyusul serangan terhadap T-4, Beirut mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan mengajukan pengaduan ke PBB tentang pelanggaran rezim tanpa henti di wilayah udara Libanon.

Serangan itu sebagian besar dilakukan terhadap target milik Hezbollah, yang telah berhasil membantu Suriah melawan teroris Takfiri.[IT/r]