0
Saturday 23 June 2018 - 17:35
AS dan Gejolak Bahrain:

Lockheed Akan Mempersenjatai Bahrain sewaktu AS Meningkatkan Eskalasi Regional

Story Code : 733050
F-16 fighter jets.jpg
F-16 fighter jets.jpg
Pentagon mengumumkan kesepakatan pada hari Jumat (22/6), tanpa memberikan rincian tentang perjanjian antara produsen senjata Amerika dan Manama.

Kesepakatan itu disepakati beberapa bulan setelah penandatanganan perjanjian AS lainnya untuk penjualan 16 F-16 senilai lebih dari $ 2,3 miliar ke Bahrain. Wakil Presiden Mike Pence mengatakan perjanjian November adalah "dorongan besar untuk pekerjaan dan keamanan Amerika."

Analis menuduh Washington menuangkan minyak pada api di Timur Tengah untuk meyakinkan sekutu Arabnya untuk membeli senjata buatan AS.

Hisham Jaber, kepala Pusat Studi dan Hubungan Masyarakat Timur Tengah, telah mengatakan kepada Sputnik bahwa persediaan senjata yang besar sedang ditimbun di gurun, sementara kerajaan-kerajaan Teluk Persia menyerbu kesepakatan senjata baru.

"Selama beberapa tahun terakhir, negara-negara Arab telah menghabiskan $ 700 miliar untuk kontrak militer," kata Jaber. "AS sedang membujuk negara-negara Teluk Persia bahwa Iran adalah musuh potensial, meskipun Tehran tidak memberikan petunjuk tentang kemungkinan perang," cendekiawan menambahkan.

Pengeluaran militer Iran berjumlah hanya di atas $ 12 miliar pada tahun 2016, dibandingkan dengan pengeluaran Saudi lebih dari $ 61 miliar, menurut Lembaga Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).

Senjata Amerika yang diperoleh, katanya, tidak digunakan dalam operasi kontraterorisme, karena mereka dirancang untuk mengobarkan perang dengan tentara reguler.

Menurut Al Jazeera Center for Studies, "pembelian persenjataan mahal oleh berbagai negara Arab telah mencapai volume tertinggi sejak akhir era Perang Dingin."[IT/r]
Comment