0
Monday 3 September 2018 - 09:58
AS dan Gejolak Afghanistan:

Analis: AS Memandang Perang Afghanistan sebagai 'Sapi Perah,' Akan Tetap di Afghanistan

Story Code : 747721
US Army combat in Ghazni, Afghanistan.jpg
US Army combat in Ghazni, Afghanistan.jpg
Brian Becker, koordinator nasional A.N.S.W.E.R. Koalisi membuat pernyataan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu (2/9), setelah Jenderal Angkatan Darat AS Scott Miller menggantikan Jenderal John William Nicholson sebagai komandan baru lebih dari 16.000 pasukan NATO yang dipimpin AS di Afghanistan.

Setelah mengambil posisi itu, Miller mengatakan di markas besar misi Resolute Support yang dipimpin NATO bahwa Washington dan sekutunya perlu “beradaptasi dengan musuh” untuk mengalahkannya.

Becker mengatakan pernyataan Miller menunjukkan "pemikiran faksi dominan di Pentagon yang berkomitmen untuk melanjutkan perang di Afghanistan tanpa henti."

"Sejak 2001 AS telah menduduki Afghanistan, mengebom desa-desa Afghanistan, membunuh tentara dan warga sipil Afghanistan, terus menyalahgunakan dan melanggar hak-hak dasar penentuan nasib sendiri rakyat Afghanistan," kata analis.

Invasi AS ke Afghanistan dan pendudukan negara berikutnya telah berlangsung selama 16 tahun, merugikan ekonomi AS lebih dari $ 714 miliar dolar, menurut Inspektur Jenderal Khusus Pentagon untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR).

Perang terpanjang kedua dalam sejarah AS juga telah menewaskan lebih dari 2.000 tentara Amerika dan melukai 20.000 lainnya.

Becker menggambarkan komandan AS telah memberikan komentar "ilusi" bahwa Washington tahu bagaimana mencapai kemenangan di Afghanistan.[IT/r]
 
 
Comment