0
Friday 16 November 2018 - 19:54
Turki dan Kasus Pembunuhan Khasshogi:

Turki Memiliki Lebih Banyak Bukti dalam Pembunuhan Khashoggi

Story Code : 761569
Poster Khassoghi.jpg
Poster Khassoghi.jpg
Rekaman suara kedua - dikatakan 15 menit - jelas mengungkapkan bahwa pembunuhan kolumnis Washington Post telah direncanakan, kata surat kabar Hurriyet.

Itu akan bertentangan dengan pernyataan jaksa Saudi yang mengatakan pada hari Kamis (15/11) bahwa lima pejabat Saudi menghadapi hukuman mati dengan dakwaan membunuh Khashoggi, tetapi membebaskan Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman yang terlibat dalam pembunuhan itu.

Khashoggi, 59, seorang kritikus putra mahkota, tewas dan dipotong-potong di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Turki mengatakan pembunuhan itu dilakukan oleh tim Saudi yang melakukan perjalanan ke Istanbul untuk tujuan itu.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan perintah itu berasal dari "pejabat tertinggi" kerajaan Riyadh, tetapi tidak menunjuk jari menyalahkan di putra mahkota.

Abdulkadir Selvi, kolumnis pro-pemerintah di harian Hurriyet, mengatakan temuan kunci dalam pernyataan jaksa Saudi tidak tumpang tindih dengan bukti di tangan Turki termasuk dua rekaman suara.

Dia mengklaim bahwa rekaman suara tujuh menit pertama membuktikan bahwa Khashoggi dicekik tetapi rekaman kedua direkam sesaat sebelum wartawan melangkah ke konsulat dengan jelas menunjukkan pembunuhan itu direncanakan sebelumnya.

Rekaman kedua membuktikan "tim pembunuh" yang terdiri dari 15 anggota yang duduk di dalam konsulat sebelum kedatangan Khashoggi membahas bagaimana melakukan pembunuhan itu, katanya.

Turki juga memiliki bukti bahwa tim tersebut melakukan kontak internasional setelah pembunuhan itu, tambahnya.

Jaksa Saudi pada hari Kamis (15/11) mengumumkan dakwaan terhadap 11 orang dan mengatakan total 21 orang ditahan dalam kaitannya dengan pembunuhan itu.

Dikatakan eksekusi akan merekomendasikan untuk lima dari mereka yang "dituduh memerintahkan dan melakukan kejahatan."

Namun Turki mengatakan pernyataan Saudi itu "tidak cukup", dengan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu bersikeras bahwa pembunuhan itu direncanakan.[IT/r]
 
Comment