Hamas Mengancam Akan Menyerang Tel Aviv sebagai Tanggapan Agresi Israel

Berbicara pada upacara peringatan untuk orang-orang Palestina yang tewas dalam bentrokan baru-baru ini dengan tentara Israel di kota Khan Yunis pada hari Jumat (16/11), pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar memperingatkan Zionis Israel untuk tidak menguji kelompok perlawanan lagi.

"Saya menyarankan Israel untuk tidak mencoba dan menguji kami lagi. Kali ini Anda tidak memiliki banyak korban dan Anda berhasil menyelamatkan pasukan khusus Anda," katanya.
 
"Kamu jangan mencoba lagi, karena lain kali kamu harus melepaskan ribuan tahanan."

Sinwar juga memperingatkan bahwa pada saat pasukan Zionis Israel memasuki Jalur Gaza, mereka hanya akan kembali melalui pertukaran tahanan untuk "ribuan tahanan."

Pekan lalu, Gaza menyaksikan aksi kekerasan terburuk sejak perang tahun 2014. Itu dimulai dengan serangan komando Israel dan serentetan serangan udara mematikan terhadap Gaza.

Agresi Israel memicu serangan roket balas dendam oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina ke bagian selatan wilayah yang diduduki. Hamas menembakkan lebih dari 460 roket ke wilayah pendudukan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Bentrokan berakhir pada Selasa (13/11) setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir diberlakukan di Gaza.

Gencatan senjata itu dikritik oleh beberapa pejabat Zionis Israel dan menyebabkan Avigdor Lieberman mundur dari jabatan menteri urusan militer. Pengunduran diri, yang bisa membawa pemilihan awal di negeri-negeri yang diduduki, dielu-elukan oleh Hamas sebagai "pengakuan kekalahan" dan "kemenangan politik" bagi perlawanan Palestina.[IT/r]