0
Saturday 15 December 2018 - 11:41
Demo Rompi Kuning di Inggris:

Demonstran 'Rompi Kuning' Muncul di London, Memblokir Jembatan Westminster

Story Code : 766744
Pro-Brexit protesters are blocking London’s Westminster Bridge.jpg
Pro-Brexit protesters are blocking London’s Westminster Bridge.jpg
Reli Jumat (14/12) secara singkat membuat macet lalu lintas jembatan ketika pengunjuk rasa memegang bendera Inggris dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Brexit sekarang!" dan "apa yang kita inginkan? Brexit. Kapan kita menginginkannya? Sekarang".

Protes pro-brexit di Westminster Bridge membuat lalu lintas macet. pic.twitter.com/YfJ0YSz1JK
- Mike Sutherland 🏴󠁧󠁢󠁳󠁣󠁴󠁿 (@vern_cotter) 14 Desember 2018

Badan transportasi lokal Greater London memperingatkan para komuter tentang lalu lintas di jembatan itu.

Bus yang melayani rute melalui Westminster Bridge Road mungkin tertunda karena demonstrasi yang menghalangi jalan.
- Peringatan Bus TfL (@TfLBusAlerts) 14 Desember 2018

Diberitahu kemungkinan ditangkap oleh polisi, para demonstran selanjutnya melanjutkan untuk berkumpul di luar Downing Street, kediaman resmi dan kantor Perdana Menteri Inggris.

Menghadapi petugas polisi yang menjaga kompleks, aktivis meminta mereka untuk mendukung perjuangan mereka melawan politisi korup.

Seorang aktivis menggunakan megafon untuk menuntut pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May, meminta agar dia bertanggung jawab atas janji-janji Brexit-nya.

Seorang juru bicara polisi Metropolitan mengatakan bahwa pasukan itu sadar akan protes dan tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Acara ini disiarkan langsung oleh halaman pro-Brexit bernama "Fighting for Justice".

Bersatu Dengan Kuning dengan seluruh dunia J🇬🇧H🇬🇧G🇬🇧
Diposting oleh Fighting For Justice pada hari Jumat, 14 Desember 2018

Gerakan Rompi Kuning telah menyebar ke luar Prancis dan di seluruh Eropa dalam beberapa minggu terakhir.

Berpusat di sekitar isu-isu seperti melawan perwakilan demokratis dan kebijakan neoliberal yang cacat, protes serupa bermunculan di Belgia, Jerman, Swedia, Belanda dan Inggris.

Gerakan asli dimulai di Perancis di mana orang telah memprotes kebijakan ekonomi Presiden Emanuel Macron sejak 17 November.

Didorong oleh kenaikan harga BBM, protes telah tumbuh menjadi gerakan yang luas terhadap kebijakan dan gaya pemerintahan Macron, yang diberi label sebagai "presiden orang kaya."

Dalam putaran protes minggu lalu, setidaknya 135 orang terluka dan lebih dari 1.000 ditahan.[IT/r]
 
Comment