0
Tuesday 1 January 2019 - 14:12
Kuwait dan Gejolak Suriah:

Kuwait: Lebih Banyak Negara Arab Akan Membuka Kembali Kedutaan Besar di Damaskus

Story Code : 769605
Khaled al-Jarallah, Kuwait
Khaled al-Jarallah, Kuwait's Deputy Foreign Minister.jpg
Kantor berita resmi Kuwait KUNA menyampaikan berita itu pada hari Senin (31/12), tetapi menambahkan bahwa langkah itu akan membutuhkan lampu hijau dari 22 anggota Liga Arab.

Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait Khaled al-Jarallah mengatakan kerajaan Teluk Persia tetap berkomitmen pada keputusan Liga Arab, dan akan membuka kembali kedutaan besarnya di ibukota Suriah begitu organisasi regional menyetujuinya.

Jarallah mengharapkan "mencairkan hubungan antara Suriah dan negara-negara Arab di Teluk Persia dalam beberapa hari mendatang karena lebih banyak negara akan membuka kembali kedutaan mereka di Damaskus."

Perwakilan permanen Liga Arab dijadwalkan bertemu di ibu kota Mesir, Kairo pada 6 Januari.
Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada November 2011, mengutip dugaan tindakan keras oleh Damaskus pada protes oposisi. Suriah mengecam tindakan itu sebagai "ilegal dan melanggar piagam organisasi."

Pada hari Jumat (28/12), Kementerian Luar Negeri Bahrain mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pekerjaan di kedutaan kerajaan "di Republik Arab Suriah sedang berlangsung sementara Kedutaan Besar Republik Arab Suriah untuk Kerajaan Bahrain sedang menjalankan tugasnya dan penerbangan yang menghubungkan kedua negara adalah operasional tanpa gangguan. "
Kementerian Luar Negeri: Pekerjaan berlanjut di kedutaan besar Bahrain di Suriah https://t.co/wWpxCEgFdr
- Kantor Berita Bahrain (@bna_en) 28 Desember 2018

Pernyataan itu juga menegaskan “keinginan Kerajaan pada kesinambungan hubungannya dengan Republik Arab Suriah dan menekankan pentingnya meningkatkan dan mengaktifkan peran Arab untuk menjaga kemerdekaan, kedaulatan dan integritas teritorial Suriah dan mencegah bahaya gangguan regional dalam hal ini. urusan internal dan kemajuan. "

Itu terjadi sehari setelah Uni Emirat Arab secara resmi membuka kembali kedutaannya di Damaskus.

Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Emirati mengatakan pembukaan kembali kedutaannya "menegaskan kembali keinginan Uni Emirat Arab untuk memulihkan hubungan antara kedua negara sahabat ke jalan normal mereka."[IT/r]
 
 
Comment